Vie Mariana
Bismillahirrahmnirrahim..

 
Entah sudah berpa kali orang-orang di sekitarku menanyakan perihal yang paling aku bosan, ” Kapan aku menikah “,tau deh,Mei kali..meibi yes meibi no.. ( ngiklan yee ).
Umurku memang sudah beranjak melebihi dewasa,sudah hampir kepala tiga. Aku tidak jelek-jelek amat,semua orang sering memuji ketampananku. Tapi jodoh itu tak kunjung datang.
Aku memang sering kali pacaran untuk menemukn jodohku,namun sering kali aku putus lagi. Bukan karna aku dan mantan-mantanku tidak merasa cocok,namun kesemua dari mereka tidak ada yang mau aku ajak serius untuk menikah. Aku bosan berpacaran, udah boros uang..eehh boros hati pula.
Belum nikah aja udah kayak nyonya besar yang sok mau tau aku kemana,aku yang pengen punya temen banyak,jadi ngerasa bosen dengan keadaan yang selalu di kekang,padahal di awal pacaran kata-kata manis selalu meluncur,lama-lama betengkar aja setiap ketemu. Bosen sama yang namanya pacaran.
Katanya si karna aku terlalu mempesona,jadi pada takut kehilanganku. Kalo alasan nya kayak gitu terus,copot aja wajahku ini biar gak ada yang ambil. Lagian belum jadi istri aja udah ngerepotin apalagi entar,gak percaya amat ya jadi cewek.
Aahh..itu si masa lalu ku yang membuatku malas pacaran. Sehingga aku sibuk dengan rutinitasku,kerja di kantoran. Ibu dan bapakku sudah berulang kali mengingatkan,bahkan aku di suruh tahajjud segala. Bangun malem,aduh..shalat subuh aja kadang kesiangan,ini malah di suruh tahajjud. Tapi demi ketaatanku pada orang tua dan keinginanku yang sudah membuncah untuk menikah,aku turutin juga,aku lakuin juga. Semua demi jodoh terindah.
Sudah dua tahun aku lalui tapi tak ada tanda-tanda jodoh itu akan datang padaku. Aku datangi pula orang tuaku untuk curhat. Kata mereka,mungkin karna Allah belum percaya pada ku,karna aku masih sibuk membangun karirku atau mungkin Allah ingin mencoba kesabaranku. Mungkin ada benarnya juga. Aku akan mencoba lebih sabar.
Sampai suatu ketika,ada pegawai baru di tempatku. Seorang gadis yang menurutku tak begitu cantik,apalagi dengan jilbab lebarnya. Memang mempesona,tapi bukan tipeku. Jadi aku tak begitu tertarik dengan kedatangannya. Sebut saja gadis itu bernama “Rima”
Aku perhtikan dia tidak terlalu sulit untuk bergaul,tapi sayangnya dia sedikit menjaga jarak dengan para cowok,entah apa alasannya. Maka aku pun mencari tau lewat sahabatnya. Sahabatnya bilang,itu ajaran dari islam,agar dia menjaga diri dan kehormatannya,dan sahabatnya bilang itu agar kehormantannya suci sehingga menemukan suami kelak.
Aku sedikit mengguminy,tapi tetp aja dia bukan tipeku. Walaupun dia bernilai sangat cerdas,ide-ide kreatifnya selalu menjadi sebuah kontroversi sendiri. Itu sudah menjadi nilai tambah untuknya.
Akhirnya aku di promosikan naik jabatan,aku senang bukan karna aku di promosikan. Justru berharap dengan ini jodohku akan segera datang. Sesuai dengan kebiasaan dalam kantorku,bila ada yang di promosikan naik jabatan,artinya sahabat-sahabatku minta untuk di traktir sore ini.
Rumah makan di sebrang kantorku menjadi pilihan kami. Entah siapa yang mulai,aku di jodoh-jodohkan dengan Rima. Umur Rima ternyata juga sudah hampir menginjak kepala tiga,dia sibuk memikirkan S-2 nya jadi dia masih belum menemukan jodohnya. Muka nya memerah,mungkinkah dia jodohku.
Setelah kita usai,secara iseng aku menjejeri langkahnya menuju parkiran.
” Rima ” aku memanggilnya.
” Kenapa ?” dia menatapku sekilas lalu berjalan kembali menuju mobil yang di parkiran tepat di sebelah mobilku.
Aku mencoba menata hatiku,kalo jodoh tak akan kemana.
” Kau sudah punya calon suami atau pacar ?” aku mencoba bertanya.
” Aku tak ada waktu buat pacaran yang bikin aku masuk dalam kemaksiatan ” jawabannya tegas membuatku terperangah.
” kalo calon suami ?”
” belum ketemu jodohnya ” katanya sambil membuka pintu mobilnya.
” Kalo aku melamarmu gimana ? ”
Dia sejenak menatapku terkejut.Mungkin perkataanku membuatnya kaget setengah mati.
” Maaf,aku masih ingin memperluas karirku. Assalamualaikum ” dia menutup pintunya dan pergi mengendarai mobilnya menjauh dariku.
” Waalaikumsalam ” aku menjawab lirih. Yaa Allah,bahkan perempuan yang hampir kepala tiga saja menolakku. Kapan jodohku mendekat ??
Malam harinya,aku tak mau memikirkannya. Toh aku pun tak rugi apapun,aku pun enggan untuk bercerita pada orang tuaku,malah bikin ribut aja entar.
Terdengar dering HP ku,ada SMS masuk. Aku membukanya,dari Rima.
” Masih kah tawaran itu berlaku ? ” aku tersenyum setelah membaca SMS nya. Aku pun membalasnya ” Tentu saja ”
Dia akhirnya menelponku,kami bersepakat untuk segera lamaran. Tiga hari setelah itu,lamaran di gelar hanya keluarga. Setelah itu seminggu kemudian,akad pun di laksanakan. Meskipun sederhana,tapi sangat khidmat.
Ternyata,jodohku meski bukan seperti idamanku,ternyata dia yang terbaik untukku. Tulang rusukku telah aku temukan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Meskipun rima terlihat tegas dan agak galak,justru itu yang membuatku semakin jatuh cinta. Karna dia telah melengkapi kekuranganku yang kadang sulit untuk menentukan sesuatu.
Terimakasih yaa Robb,engkau telah memberiku bidadari terindah.
===================================
Tulang rusukmu ketika kau cari,mungkin aja sulit untuk kau dapatkan. Apalagi lewat aktivitas pacaran,justru sangat melelahkan dan melemahkan konsentrasi kita.
Allah ingin memberikan yang terbaik untukmu,Dia ingin melihat kesiapan ataupun kesabaranmu. Jangan terburu-buru berburuk sangka pada Allah.
Tapi yang jelas,usahamu adalah yang terbaik dan doa mu adalah senjatamu yang paling ampuh. Sedangkan Allah yang akan menentukan tulang rusukmu kapan akan datang dalam peraduanmu sehingga kau akan menuai janji bersamanya ketika menghadapNya
Wallahu’alam bi Shawwab.
Share
1 Response
  1. My Family Says:

    hehehehe...
    mungkin suatu saat qu...
    seperti cerita diatas ya....
    amin..amin...

    hehehehehe..
    qu ingin seperti rima...
    yg langsung d lamar...
    oleh org yg telah ALLAH,,,..
    berikan utk ku dan dia lah yg terbaik....
    utk ku dn keluarga qu...


Posting Komentar