Vie Mariana
aku mengerti maksud kamu marah...
aku mengerti maksud kamu pergi tanpa pamit..
tapi aku juga pengen kamu ngerti,
ketika kamu pergi... dan ketika itu juga aku merasa kamu tak peduli..
aku tau kita dekat... aku tau batin kita sudah terikat..
aku tau kamu tak ingin melihat ku menangis.
tapi aq juga ingin kamu tau kalo aq sedih kamu pergi tanpa pamit.
untuk pertama kali nya aku melihat mata mu merah...
untuk pertama kali nya aku melihat kamu benar-benar menagis..
aku tau kamu tidak akan pernah membaca tulisan ini,
tapi aku yakin kalo diam ku malam tadi mengisyaratkan semua tulisan disini.
terimakasih untuk gitar yang sudah mengiringi ku menyanyi tadi malam...
terimakasih untuk tawa yang sudah membuat ku hangat.
walaupun setelah itu aku harus menangis lagi.
jaga baik baik diri mu mas..
Vie Mariana
Sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali- kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dstnya



Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun berapaan udah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor
senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini
betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya
kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan
pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada
anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain.
Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. "Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan." jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh
sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.

Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil.
Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.

Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran
usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi". Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket.

Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. Ketika membaca kisah ini di media cetak, saya sempat menangis karena tidak sempat bersujud di hadapan mamaku. Mamaku telah meninggal 3 th lebih saat itu.

Teman2 yang masih punya Ibu (Mama atau Mami) di rumah, biar bagaimanapun kondisinya, segera bersujud di hadapannya. Selagi masih ada waktu ya.
Vie Mariana

Suatu ketika Seorang bayi siap untuk dilahirkan. menjelang diturunkan, si bayi bertanya kepada Tuhan :
" Para malaikat disini mengatakan besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia, tetapi bagaimana cara hidup disana ? saya begitu kecil dan lemah. " kata sibayi
Tuhan menjawab :" AKU telah memilih satu malaikat untukmu. ia akan menjaga dan mengasihimu.
"Tapi disyurga apa yang saya lakukan hanya tertawa dan bernyanyi ini cukup bagi saya untuk bahagia." Demikian Kata Sibayi.
Tuhanpun menjawab :" Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia."
Sibayipun bertanyan lagi :" dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara pada-Mu.
sekali lagi Tuhan menjawab :" Malaikat mu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."
sibayipun masih belum puas. iapun bertanya lagi :" saya mendengar bahwa dibumi banyak orang jahat siapa yang akan melindungi saya ?"
dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab :" malaikatmu akan melindungi dengan taruhan jiwa nya sekalipun.
sibayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya :" tapi saya akan bersedih tidak melihat ENGKAU lagi."
dan Tuhanpun menjawab :" malaikatmu akan menceritakan padamu tentang AKU dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-KU walaupun sesungguhnya AKU selalu berada disisimu."
saat itu syurga begitu tenangnya. sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan Sang anak dengan suara lirih bertanya :" Tuhan jika saya harus pergi sekarang bisakah ENGKAU memberitahuku siapa nama malaikat dirumahku nanti ?"
Diam sejenakk.................................. akhirnya Tuhanpun menjawab :" kau dapat memanggil malaikatmu "IBU" 
kenanglah ibu yang selalu menyayangimu. untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi. ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan 2 selimut membaluti tubuhmu. ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu dan ingatkah engkau ketika airmata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?
anakku... sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu dirumah tempat kau dilahirkan.
anakku.....kembalilah mohon maaf pada ibumu yang selalu rindu pada senyummu.
anakku.... jangan biarkan engkau kehilangan saat saat yang akan kau rindukan dimasa datang ketika ibumu telah tiada. tak ada lagi yang berdiri didepan pintu menyambut kita.
tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia
yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya
yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya
tak ada lagi dan tak akan pernah ada lagi yang meneteskan airmata, mendoakanmu disetiap hembusan nafasnya.
anakku... ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya.
kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya.
Ibu .... maafkan aku sampai kapanpun jasamu tak terbalaskan...........................
Vie Mariana
Bismillah...


dengan kekuatan sujud dan munajat ku aku yakin melangkah...
dengan kekuatan Maha Tau Nya... aku semakin yakin dengan kata hati..
meski masih ragu, meski masih bimbang
Bismillah aku melangkah...
rasa takut itu perlahan hilang.
jalan yang bercabang itu tampak mana yang buntu dan mana yang tidak

Bismillah...
Insya Allah.. 
ini adalah jawaban dari setiap sujud ku..
ini adalah pertolongan Nya ketika aku melambaikan tangan.
Ya Rabb...
Engkau adalah yang maha mengetahui mana yang hitam dan putih diantara warna yang abu-abu itu
Engkau yang Maha mengetahui jalan mana yang akan mengantarkan aku kedalam Rahmat Mu dan Akhirat Mu
Dan Bismillah...
jalan yang semakin jelas itu aku yakin melangkah..
dan semoga jalan itu bukan lah jalan yang membuatku melangkah jatuh ke tebing yang curam..
dan bukan jalan yang membuatku terus berputar-putar untuk sampai di tjuan terakhir ku..


Vie Mariana
Bismillahirrahmanirrahim..
Sebenarnya awal saya membuat catatan ini,agak bingung juga bagaimana saya menyikapi orang tua dan anak yang tidak sama dalam hal jodoh atau masalah cinta anaknya yang terbentengi restu orang tua.
Kasus ini di alami sahabat saya,dia “curhat” kepada saya tentang kasus penentangan orang tuanya terhadap calon yang di ajukan oleh sahabat saya.
Agak sulit memang ketika cinta sudah berbicara namun bakti pada orang tua pun harus teringkari. Namun ketika kau memilih orang tua,kau harus mau untuk mengorbankan cintamu. Hal ini lah yang membuat kebimbangan tersendiri. Rasa sakit kehilangan cinta atau rasa khawatir atas dosa ingkar terhadap orang tua.
Kebanyakan dari kita memang akan memperjuangkan cinta mati-mati an terhadap orang tua. Namun,yang banyak terlupa adalah alasan orang tua yang melarang hubungan tersebut. Maka di sinilah syariat yang berhubungan antara cinta pada yang bukan mahrom sebelum pernikahan di bandingkan dengan cinta orang tua kepadamu.
Biasanya cinta yang yang di bela mati-matian itu terkait dengan aktivitas “Pacaran”,karna antara kau dan si dia telah mengalami hubungan khusus yang meningkatkan kadar hubungan itu sendiri dengan “Cinta Mati. Namun di sinilah letak nya kematian hati juga terimbangi. Mata telah di butakan dengan cinta dan orang tua yang biasanya mengetahuimu sejak kecil terlupakan begitu saja.
Orang tua sangat tahu apa kekuranganmu dan apa kelebihanmu. Mungkin saja dari aktivitas “Pacaran” itu orang tua tahu,perubahan-perubahan yang kau alami sehingga orang tuamu enggan untuk merestuimu. Kalau kau masih menginginkan tetap menuntut keinganmu bersamanya,tentu kau harus tau alasan orang tuamu mengenai ini.
Bila alasan orang tuamu karna ada kecenderungan terhadap jabatan,harta,Ras atau yang tidak berkaitan dengan agama,kau berhak menolak dan tetap dengan pendirianmu. Namun jika alasan orang tuamu jelas seperti laki-laki yang akan menjadi imammu kelak sudah sering mengajakmu berduaan,,berjalan berdua,bergandengan tangan,dan lain-lain yang terkait aktivitas “Pacaran”,maka kau wajib mengikuti orang tua mu, karna laki-laki itu sudah mengajak jauh dari agama sebelum menikahimu,secara logika pun mungkin orang tua mu takut dia tidak mampu menjadi imam yang baik.
Di sini lah fungsi syariat yaitu Ta’aruf. Dalam ta’aruf tak akan ada pihak yang di rugikan. Bila kau menolak,orang tua mu pun tak akan memaksa. Bila orang tua mu menolak,sepertinya tak akan menjadi masalah karna kau pun hanya tahu dia sebatas saat ta’aruf. Kalau pun saat ta’aruf timbul cinta dan orang tua tak merestui,kembali lagi kita lihat alasan syari yang orang tuamu kemukakan. Jika tidak,kau boleh mempertahankan,namun sering kali cinta itu akan segera hilang apabila kau benar-benar menemukan cinta sejatimu saat orang tuamu merestui
Namun jika terjadi sebaliknya.jika orang tua mu memaksakan kehendak mereka terhadap seseorang lewat ta’aruf,sedangkan kau tidak menyukainya. Bila dia lelaki yang baik dan tidak ada alasan syari untukmu menolaknya,maka tak ada salahnya bila kau ibadah pernikahan juga ibadah membahagiakan orang tua. Tidak ada yang tahu kalo setelah menikah bisa saja kita jatuh cinta terhadapnya. Karna terkait tugasmu terhadap suami kelak,karna segala sesuatu yang di perintahkan suami asalkan tidak menyebabkan ingkar terhadap islam,maka itu yang akan menjadi pintu menuju surgaNya bagimu,
Orang tua kita lebih mengetahui kita dari pada kita sendiri. Cobalah bersikap bijak terhadap keinginan orang tua kita,apalagi yang menyangkut hati kita. Bersikaplah kooperatif,jikalah yang di kemukakan orang tua kita itu benar adanya,jangan keegoisan yang kita dahulukan ketimbang akal sehat kita yang bisa membuat kita ingkar atau bahkan durhaka terhadap orang tua kita.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isra’ : 24)
Vie Mariana

Bismillahirrahmanirrahim..

“ Lihat wanita itu bang ?? “ sahabatku menunjuk seorang wanita berjilbab,sekilas ku lihat memang wanita anggun.
“ Aku mencintainya bang,tapi setiap kali aku mendekatinya,dia menjauhiku. Entah apa maksudnya. Dia tidak pernah membalas SMS ku bahkan aku pernah nekat mengiriminya surat,namun nasibnya sama. Tak berbalas “ sahabatku yang bernama Tio pun tertunduk.
“ Kau sudah pernah melamarnya ?? “ aku bertanya.
“ Boro-boro bang,aku ini masih kuliah. Abang juga kan masih kuliah,dia juga kuliah. Mau di kasih makan apa,batu?? “ aku melihatnya tertawa. Aku tersenyum melihatnya.
“ Kalo aku jadi kamu,udah aku lamar enggak pake lama deh “ aku menatapnya.
“ Kalo abang udah mikir mau ngasih makan batu,silahkan aja “ dia pun melanjutkan tawanya. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Tak lama setelah perbincangan itu aku mengetahui namanya. Lathifah. Nama yang bagus,itu pun aku ketahui dari Tio yang keceplosan menyebut namanya. Aku hanya sekilas melihatnya lagi. Setelah itu hanya mengetahui Lathifah dari  Tio.
Lama aku mengenal Lathifah dari Tio,begitu seringnya Tio menceritakan Lathifah padaku.  Aku hanya sebagai pendengar setia setiap curhatan nya.
“ Gimana Yo,lama aku tak mendengarmu menyebut namanya,katanya cinta “ kataku memulai pembicaraan yang telah lama tidak ku ketahui kabarnya.
“ Enggak tahu deh bang,capek aku mikirin dia. Enggak ada kepastian “ timpalnya.
“ Dia itu seorang muslimah Yo,aku yakin dia enggak pernah kepikiran pacaran apalagi mau pacaran. Kepastian dia Cuma lamaran Yo,kalo kamu berani melamarnya. Aku yakin kamu akan mendapatkan kepastian. Kalo kamu masih enggak mau juga,buat aku saja yaa “ aku terkekeh melihat raut wajahnya yang langsung berubah jadi cemberut.
“ Aahh..sudahlah bang,kalo jodoh juga dia enggak akan lari “
“ Kata siapa enggak bakalan lari ?? Yang namanya jodoh itu harus di kukuhkan dengan pernikahan,kalo enggak  yaa sampai kapanpun jodoh akan lari. Dari mana kamu tahu kalo dia jodohmu kalo kamu enggak mau nyoba buat mengukuhkannya dengan pernikahan”
“ Cerewet amat si bang,si amat aja enggak cerewet kayak abang “ aku tertawa mendengar ejekannya.
Ada suara ketukan di pintu kamar ku. Aku bergegas berdiri dari depan meja tempatku berjuang menyelesaikan tugas-tugasku.
“ Kenapa kamu Yo ?? “ aku mengerenyitkan dahi,melihat muka Bima lesu. Seperti habis memikul sesuatu yang berat.
“ Lathifah akan menikah bulan depan bang,aku di beri tahu sahabatnya “ Tio melangkahkan kakinya menuju tempat tidurku,lalu telentang dan menutup kepalanya dengan bantal.
Aku membuka bantalnya,melihat Tio menangis. Tak ada salahnya seorang laki-laki menangis,toh dia juga manusia biasa yang mempunya fitrah dengan sebuah perasaan yang membebaninya.
“ Terus kenapa kamu menangis “
“ Aku kecewa bang,lama sudah aku ngejar-ngejar dia. Masa ada cowok baru dateng minggu kemaren ke rumahnya,udah dia terima aja jadi calon suaminya “ Dia kembali menangis.
“ Emang calon suaminya salah ya kalo mau ngelamar Lathif ??”
“ Ya enggak Bang,Cuma aku duluan yang suka sam Lathif,dia kan datangnya belakangan “ aku tersenyum mendengarkan pembelaannya.
“ Hey sob,Siapa yang suka duluan atau yang suka belakangan itu enggak di perhitungkan sob. Kalo siapa yang duluan ngelamar,itu baru perlu di pertimbangkan. Ini dari dulu di suruh ngelamar,enggak berani,sekarang udah di lamar orang lain,kamu malah nangis-nangis. Emangnya dia di suruh nugguin ketidak pastianmu apa “ Kataku panjang lebar.
“ Bukan Cuma itu bang,dia ternyata juga suka sama aku. Itu kata sahabatnya si Lathif,Cuma aku nya ngajak pacaran mulu,makanya dia enggak mau nerima aku. Aku baru tahu kalo dia sedang nunggu aku,Cuma karna dia seorang muslimah dia benar-benar menjaga kehormatannya…aaahhhh…aku nyesel bang “ dia kembali  menutupkan wajahnya pada bantal.
“ Nyesel selalu datang terlambat ya,kalo datangnya duluan namanya bukan penyesalan atuh,tapi perencanaan buat nyesel nantinya “ Aku mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja tangisnya belum mereda.
“ Makanya,kalo cinta jangan Cuma di katakan,tapi di khitbah biar bisa jadi istri. Kalo udah di ambil orang,baru kerasa efeknya “
Lemparan bantal ke arahku menandakan dia sedang kecewa berat. Namun pelajaran berarti saat ini untuk menuju sebuah kedewasaannya dalam berfikir.

IBU
Vie Mariana
Bismillahirrahmanirrahim.. 

Di suatu tempat ada seorang pemuda yang sangat menyayangi ibunya. Ibu nya sudah tua renta dan sering sakit-sakitan. Dia pun bersuka cita untuk mengurus ibunya.
Dia pun di kunjungi  seorang sahabat,melihat ibu pemuda tadi sahabatnya berkata.
“ Apa kah kau mengurus keperluan ibu mu saat ini ??”
“ Tentu saja,aku merawatnya dengan penuh kasih meskipun ibuku sudah sakit-sakitan seperti ini “ kata pemuda itu
“ Apakah kau melakukannya juga saat ibu mu masih segar dan sehat ??” sahabatnya kembali bertanya.
Ragu-ragu pemuda tadi menjawab “ hmm.. tidak,dulu beliau bisa merawat dirinya sendiri,hanya sekali waktu aku membantunya. Apakah yang sekarang aku lakukan tidak cukup untuk membalasnya ?? “
“ Sungguh,ibu mu telah merawatmu dari dalam kandungan hingga sedewasa ini,namun kau baru merawatnya saat ibu mu telah renta,apakah itu adil dan cukup untuk membalas setiap kasih sayang  yang ibu mu berikan padamu?? “
Mutiara bening yang muncl tiba-tiba di matanya,seketika itu juga tumpah tak tertahankan.
==================================
Kau sangat tahu,saat ibumu membujukmu untuk melakukan apa yang beliau perintahkan,kau malas bahkan ngomel-ngomel kecil di sertai marah. Tapi kau lupa,ketika kau memerintahkan ibu mu untuk mengambilkanmu makan atau mengambilkan barang kesukaanmu.
Kau harusnya tahu,ketika ibumu tak bisa memberikanmu apa yang kau mau. Kau menangis,marah,jengkel,ngomel,bahkan mogok ini itu dengan beliau. Tapi kau lupa,saat beliau membelikanmu sesuatu yang paling kau sukai,makanan yang nikmat,dan pakaian yang bagus.
Kau mestinya tahu,ketika perkataan ibumu tak pernah kau dengarkan,atau nasehatnya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Tapi kau lupa,saat celotehan-celotehan kecilmu yang selalu di dengarnya,beliau menjadi “telinga terbaikmu “ meski beliau sedang sesibuk apapun,beliau mendengarkanmu,beliau masih tersenyum padamu.
Kau lebih tahu,ketika kau letih dengan kegiatan harianmu dan tak sempat menemui ibumu padahal ibumu butuh dirimu. Tapi kau lupa,beliau menjadi “tangan terbaikmu “ untuk menyiapkan segala keperluanmu bahkan mencucikan pakaian-pakaianmu.
Kau sangat lupa..kau terlalu pelupa..atau kau sengaja melupakannya.
Ibumu..Ibumu..Ibumu..
Wallahu’alam bi Shawwab.
Vie Mariana

Bagaimana mungkin engaku kerap kali berpikiran Allah tak adil padamu,sedangkan engkau begitu di muliakan Allah.
1 . Wanita harus berjilbab,laki-laki Tidak.
Alasan ini sering kali terdengar sebagai ketidak adilan Allah terhadap wanita. Ini di karenakan aurat wanita seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan,sedangkan laki-laki dari pusar sampai lutut.
Justru ini lah kemuliaan engkau sebagai muslimah. Allah memuliakanmu dengan jilbab agar engkau kehormatanmu terlindungi. Karna syetan ada di seluruh tubuh mu apabila di pandang laki-laki. Apakah engkau bangga apabila ada laki-laki yang memandangmu dengan nafsu ??
“Ketika perempuan menghadap ke depan (datang) maka syetan duduk di atas kepalanya lalu menghiasinya untuk orang yang melihatnya, dan ketika perempuan itu menghadap ke belakang (pergi) syetan duduk di atas bagian belakangnya lalu ia memperindahnya untuk orang yang melihatnya. ( Al-Qurthubi ).
Tapi sungguh,kemuliaanmu justru ketika engkau menutup auratmu,sehingga Rasulullah menganggapmu sebagai perhiasan dunia.
” Dunia itu perhiasaan,sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholehah ” ( Hr Muslim )
Percayalah bahwa Allah sangat adil terhadapmu lewat jilbabmu,karna Dia sangat memuliakanmu.
2. Wanita wajib mentaati suami,tapi tidak sebaliknya.
Wanita adalah tulang rusuk yang bengkok yang sulit di kendalikan. Bila dipaksa untuk menjadikannya lurus maka dia akan menjadi patah,sedangkan bila di biarkan tetap bengkok,dia akan sulit untuk di beri pemahaman.
Dari sinilah engkau harus paham,bahwa dalam dirimu mengandung kelemahan karna dirimu sering kali lebih menggunakan perasaanmu dari pada akalmu. Engkau pasti paham,bahwa wanita lebih “cerewet ” di bandingkan laki-laki,ini karna engkau selalu terbawa perasaan. Sedangkan laki- laki lebih mampu mengendalikan perasaannya sehingga mereka bisa melihat setiap masalah bukan dengan perasaan tapi dengan akal.
Bila laki-laki di tuntut menuruti mu bisa terjadi kedzaliman dalam kehidupan rumah tanggamu,karna engkau sering kali tak mampu mengendalikan nafsu mu. Karna itulah fitrah seorang wanita.
3. Wanita melahirkan dan menyusui,laki-laki tidak.
Sadarkah kita bahwa kenikmatan ketika engkau mengandung akan engaku rasakan saat engkau melahirkan,karna kata Rasulullah Alaihi Wasallam,jihadnya wanita ada saat dia sedang melahirkan,ketika dia meninggal saat melahirkan maka syahid lah yang akan dia terima.
“Syuhada’ (orang-orang mati syahid) yang selain terbunuh di jalan Allah itu ada tujuh: Korban wabah tha’un adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, penderita penyakit lambung (semacam liver) adalah syahid, mati karena penyakit perut adalah syahid, korban kebakaran adalah syahid, yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid, dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan adalah syahid.” (HR. Malik, Ahmad, Abu Dawud, dan al-nasai, juga Ibnu Majah. Berkata Syu’aib Al Arnauth: hadits shahih).
Apakah kau tak merindukan syahid ketika kau melahirkan,lantas mengapa kau masih mepertanyakan keadilan ??
“Tidak ada susu yang lebih baik (unggul) daripada air susu ibunya (ASI)”. (HR. Ar-Ridha)
Dalam setiap tetes air susu ibu ada sebuah kebaikan,maka tentu saja dalam sebuah kebaikan ada ganjaran pahala,bayangkan bila air susu itu mengalir selama 2 tahun,jadi mengapa engkau masih berpikir Allah tak adil padamu ??
4. Wanita Rumah Tangga.
Wanita hanya sebagai pengurus rumah tangga saja,sedangkan laki-laki tidak. Tidak seperti itu,laki-laki pun bertanggung jawab terhadap rumah tangganya. Justru peran kuat kau sebagai wanita menjadikan titik berat suami ada padamu,setiap kali suami pulang kerumah,kau melayani suamimu dengan baik. Maka jelaslah,kebaikanmu ada pada kesenangan suamimu. Sedangkan suami/ laki-lai menunaikan kewajibannya mencari nafkah.
Sedangkan terhadap anak-anakmu,kau adalah tempat mereka belajar. Sungguh darimu lah mereka mengenal islam dengan sempurna. Maka dakwahmu ada pada anak-anakmu. Tak perlu jauh-jau kau keluar rumah untuk mewujudkan amal-amal mu.hanya dengan di rumah saja,kau sudah mendapatkan kebaikan dan tentu ada ganjaran atas setiap kebaikanmu. Bahkan ingatkah kau,bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu.
5. Wanita tidak bisa jadi pemimpin.
Engkau merasa tersisihkan karna engkau tak bisa menjadi pemimpin layaknya laki-laki,tapi sadarkah kau bahwa dirimu itu lebih pantas di perlakukan bagaikan mutiara terindah,yang tersimpan di tempat aman karna aurat yang terpancar darimu adalah godaan bagi laki-laki. Mungkin saja ketika kau menjadi pemimpin,bukan karna kesolidanmu sebagai pemimpin yang membuat mereka mempercayaimu,tapi karna nafsu syetan yang membawa mereka mendekatimu.
Bahkan Rasul menjelaskan bahwa wanita itu kurang akal dan agamanya,jadi akan sulit ketika engkau menjadi seorang pemimpin namun engkau terlalu lemah.
“Tidaklah aku pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya sehingga dapat menggoyangkan laki-laki yang teguh selain salah satu di antara kalian wahai wanita.” (HR. Bukhari no. 304)
Yang di maksud “Kurang akal ” dari hadits ini adalah karna wanita harus selalu di temani dengan wanita lain,jika ada persaksian maka 2 wanita sama dengan 1 laki-laki. Sedangkan ” kurangnya agamanya ” bahwa wanita mengalami haid,sedangkan ketika wanita haid seringkali terbawa perasaan dari pada akalnya.
6. Wanita dalam warisan.
Bahwa laki-laki mendapatkan dua kali lipat bagian waris daripada seorang wanita sebagimana yang tertera dalam surat AnNisa. Ini enjadi polemik tersendiri antara pribadi wanita yang memandang harta menjadi sebuah keindahan.
Tapi tahu kah engkau mengapa Allah menjadikan syariat seperti ini,justru di sini lah letak keadilan Allah. Ini lah jawaban atas keadilan Allah terhadap kaum hawa.
a. Kaum wanita selalu harus terpenuhi kebutuhan dan keperluannya, dan dalam hal nafkahnya kaum wanita wajib diberi oleh ayahnya, saudara laki-lakinya, anaknya, atau siapa saja yang mampu di antara kaum laki-laki kerabatnya.
b. Kaum wanita tidak diwajibkan memberi nafkah kepada siapa pun di dunia ini. Sebaliknya, kaum lelakilah yang mempunyai kewajiban untuk memberi nafkah kepada keluarga dan kerabatnya, serta siapa saja yang diwajibkan atasnya untuk memberi nafkah dari kerabatnya.
c. Nafkah (pengeluaran) kaum laki-laki jauh lebih besar dibandingkan kaum wanita. Dengan demikian, kebutuhan kaum laki-laki untuk mendapatkan dan memiliki harta jauh lebih besar dan banyak dibandingkan kaum wanita.
d. Kaum laki-laki diwajibkan untuk membayar mahar kepada istrinya, menyediakan tempat tinggal baginya, memberinya makan, minum, dan sandang. Dan ketika telah dikaruniai anak, ia berkewajiban untuk memberinya sandang, pangan, dan papan.
e. Kebutuhan pendidikan anak, pengobatan jika anak sakit (termasuk istri) dan lainnya, seluruhnya dibebankan hanya pada pundak kaum laki-laki. Sementara kaum wanita tidaklah demikian.
Bagaimana mungkin kau meminta hak lebih sedangkan semua harta waris yang didapatkan laki-laki justru di pakai juga untuk kebutuhan istrinya,sedangkan seorang wanita yang mendapatkan bagian waris tidak di berikan kepada suami,tapi buat dirinya sendiri,kecuali wanita itu mau membaginya pada suaminya ataupun pada yang lain.
7. Wanita tidak ikut perang (jihad ),sedangkan laki-laki di wajibkan.
Mungkin pernah terpikir olehmu,mereka,kaum Adam berhak bahakan kemungkinan syahid lebih besar ketika mereka berperang,sehingga mereka dapat janji surga . Sedangkan kau tahu wanita tak ada janji syahid dalam perang,lantas di manakah letak keadilan itu.
Renungkanlah sahabat,
Asma’ binti Yazid bertanya kepada Rasulullah saw. atas nama wanita, “Ketika mereka (kaum laki-laki) pergi berjihad, kami berada di samping kiri rumah untuk melindungi perbekalan mereka dan tinggal di rumah untuk mengurusi keluarga. Apakah kami tidak juga berhak mendapat pahala yang sama dari Allah?” Rasulullah saw. menjawab, “Tolong, pergilah dan katakan kepada para wanita yang kamu wakili bahwa dengan melakukan kewajibanmu kepada suamimu dengan cara yang baik, menjaga apa saja yang akan membuatnya senang dan mengikuti mereka dengan setia, maka kamu akan mendapatkan keridhaan Allah yang besar dan Dia akan memberikan kepadamu pahala yang sama sebagaimana pahala yang telah dijanjikan kepada laki-laki.”
Sungguh,engkau telah berjihad atas baktimu pada suamimu,lantas mengapa kau pertanyakan lagi perjuanganmu disisi suami mu atas nama Allah.
Saudariku, Apakah kau akan tetap berkata ” Kau tak adil pada wanita yaa Robb !! ?? Sedangkan kau tahu janji-janji Allah terhadapmu adalah benar adanya. Apakah kau tetap akan ingkari janji-janji Allah atas nama kesetaraan gender atau emansipasi?? Sedangkan Allah sangat memuliakanmu disis Nya.
Nikmat Robb mu yang manakah yang hendak kau dustakan ???
Wallahu’alam bi Shawwab.


http://www.pelangimentari.com
Vie Mariana
Bismillahirrahmnirrahim..

 
Entah sudah berpa kali orang-orang di sekitarku menanyakan perihal yang paling aku bosan, ” Kapan aku menikah “,tau deh,Mei kali..meibi yes meibi no.. ( ngiklan yee ).
Umurku memang sudah beranjak melebihi dewasa,sudah hampir kepala tiga. Aku tidak jelek-jelek amat,semua orang sering memuji ketampananku. Tapi jodoh itu tak kunjung datang.
Aku memang sering kali pacaran untuk menemukn jodohku,namun sering kali aku putus lagi. Bukan karna aku dan mantan-mantanku tidak merasa cocok,namun kesemua dari mereka tidak ada yang mau aku ajak serius untuk menikah. Aku bosan berpacaran, udah boros uang..eehh boros hati pula.
Belum nikah aja udah kayak nyonya besar yang sok mau tau aku kemana,aku yang pengen punya temen banyak,jadi ngerasa bosen dengan keadaan yang selalu di kekang,padahal di awal pacaran kata-kata manis selalu meluncur,lama-lama betengkar aja setiap ketemu. Bosen sama yang namanya pacaran.
Katanya si karna aku terlalu mempesona,jadi pada takut kehilanganku. Kalo alasan nya kayak gitu terus,copot aja wajahku ini biar gak ada yang ambil. Lagian belum jadi istri aja udah ngerepotin apalagi entar,gak percaya amat ya jadi cewek.
Aahh..itu si masa lalu ku yang membuatku malas pacaran. Sehingga aku sibuk dengan rutinitasku,kerja di kantoran. Ibu dan bapakku sudah berulang kali mengingatkan,bahkan aku di suruh tahajjud segala. Bangun malem,aduh..shalat subuh aja kadang kesiangan,ini malah di suruh tahajjud. Tapi demi ketaatanku pada orang tua dan keinginanku yang sudah membuncah untuk menikah,aku turutin juga,aku lakuin juga. Semua demi jodoh terindah.
Sudah dua tahun aku lalui tapi tak ada tanda-tanda jodoh itu akan datang padaku. Aku datangi pula orang tuaku untuk curhat. Kata mereka,mungkin karna Allah belum percaya pada ku,karna aku masih sibuk membangun karirku atau mungkin Allah ingin mencoba kesabaranku. Mungkin ada benarnya juga. Aku akan mencoba lebih sabar.
Sampai suatu ketika,ada pegawai baru di tempatku. Seorang gadis yang menurutku tak begitu cantik,apalagi dengan jilbab lebarnya. Memang mempesona,tapi bukan tipeku. Jadi aku tak begitu tertarik dengan kedatangannya. Sebut saja gadis itu bernama “Rima”
Aku perhtikan dia tidak terlalu sulit untuk bergaul,tapi sayangnya dia sedikit menjaga jarak dengan para cowok,entah apa alasannya. Maka aku pun mencari tau lewat sahabatnya. Sahabatnya bilang,itu ajaran dari islam,agar dia menjaga diri dan kehormatannya,dan sahabatnya bilang itu agar kehormantannya suci sehingga menemukan suami kelak.
Aku sedikit mengguminy,tapi tetp aja dia bukan tipeku. Walaupun dia bernilai sangat cerdas,ide-ide kreatifnya selalu menjadi sebuah kontroversi sendiri. Itu sudah menjadi nilai tambah untuknya.
Akhirnya aku di promosikan naik jabatan,aku senang bukan karna aku di promosikan. Justru berharap dengan ini jodohku akan segera datang. Sesuai dengan kebiasaan dalam kantorku,bila ada yang di promosikan naik jabatan,artinya sahabat-sahabatku minta untuk di traktir sore ini.
Rumah makan di sebrang kantorku menjadi pilihan kami. Entah siapa yang mulai,aku di jodoh-jodohkan dengan Rima. Umur Rima ternyata juga sudah hampir menginjak kepala tiga,dia sibuk memikirkan S-2 nya jadi dia masih belum menemukan jodohnya. Muka nya memerah,mungkinkah dia jodohku.
Setelah kita usai,secara iseng aku menjejeri langkahnya menuju parkiran.
” Rima ” aku memanggilnya.
” Kenapa ?” dia menatapku sekilas lalu berjalan kembali menuju mobil yang di parkiran tepat di sebelah mobilku.
Aku mencoba menata hatiku,kalo jodoh tak akan kemana.
” Kau sudah punya calon suami atau pacar ?” aku mencoba bertanya.
” Aku tak ada waktu buat pacaran yang bikin aku masuk dalam kemaksiatan ” jawabannya tegas membuatku terperangah.
” kalo calon suami ?”
” belum ketemu jodohnya ” katanya sambil membuka pintu mobilnya.
” Kalo aku melamarmu gimana ? ”
Dia sejenak menatapku terkejut.Mungkin perkataanku membuatnya kaget setengah mati.
” Maaf,aku masih ingin memperluas karirku. Assalamualaikum ” dia menutup pintunya dan pergi mengendarai mobilnya menjauh dariku.
” Waalaikumsalam ” aku menjawab lirih. Yaa Allah,bahkan perempuan yang hampir kepala tiga saja menolakku. Kapan jodohku mendekat ??
Malam harinya,aku tak mau memikirkannya. Toh aku pun tak rugi apapun,aku pun enggan untuk bercerita pada orang tuaku,malah bikin ribut aja entar.
Terdengar dering HP ku,ada SMS masuk. Aku membukanya,dari Rima.
” Masih kah tawaran itu berlaku ? ” aku tersenyum setelah membaca SMS nya. Aku pun membalasnya ” Tentu saja ”
Dia akhirnya menelponku,kami bersepakat untuk segera lamaran. Tiga hari setelah itu,lamaran di gelar hanya keluarga. Setelah itu seminggu kemudian,akad pun di laksanakan. Meskipun sederhana,tapi sangat khidmat.
Ternyata,jodohku meski bukan seperti idamanku,ternyata dia yang terbaik untukku. Tulang rusukku telah aku temukan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Meskipun rima terlihat tegas dan agak galak,justru itu yang membuatku semakin jatuh cinta. Karna dia telah melengkapi kekuranganku yang kadang sulit untuk menentukan sesuatu.
Terimakasih yaa Robb,engkau telah memberiku bidadari terindah.
===================================
Tulang rusukmu ketika kau cari,mungkin aja sulit untuk kau dapatkan. Apalagi lewat aktivitas pacaran,justru sangat melelahkan dan melemahkan konsentrasi kita.
Allah ingin memberikan yang terbaik untukmu,Dia ingin melihat kesiapan ataupun kesabaranmu. Jangan terburu-buru berburuk sangka pada Allah.
Tapi yang jelas,usahamu adalah yang terbaik dan doa mu adalah senjatamu yang paling ampuh. Sedangkan Allah yang akan menentukan tulang rusukmu kapan akan datang dalam peraduanmu sehingga kau akan menuai janji bersamanya ketika menghadapNya
Wallahu’alam bi Shawwab.
Vie Mariana
 Jika seorang wanita muslimah memakai hijab (jilbab), secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku, tetapi saya hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapa pun dan aku tidak tertarik kepada siapa pun, karena saya jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding mereka yang sengaja mengumbar auratnya supaya dinikmati oleh banyak orang.”
Wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh “Aduhai betapa cantiknya?”
Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya, sehingga membuat laki-laki terfitnah, maka jadilah ia sasaran empuk laki-laki penggoda dan suka mempermainkan wanita.
Manakah di antara dua wanita di atas yang lebih merdeka? Jelas, wanita yang berhijab secara sempurna akan memaksa setiap laki-laki yang melihat menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Mereka juga menyimpulkan, bahwa dia adalah wanita merdeka, bebas dan sejati, sebagaimana firman Allah Subhannahu wa Ta’ala ,
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab :59).
Wanita yang menampakkan aurat dan keindahan tubuh serta paras kecantikannya, laksana pengemis yang merengek-rengek untuk dikasihani. Hal itu jelas mengundang perhatian laki-laki yang hobi menggoda dan mempermainkan kaum wanita, sehingga mereka menjadi mangsa laki-laki bejat dan rusak tersebut.Dia ibarat binatang buruan yang datang sendiri ke perangkap sang pemburu. Akhirnya, ia menjadi wanita yang terhina, terbuang, tersisih dan kehilangan harga diri serta kesucian. Dan dia telah menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka hidup.
==================================================
Syarat-Syarat Hijab (pakaian islami bagi wanita):
Pertama;
Hendaknya menutup seluruh tubuh dan tidak menampakkan anggota tubuh sedikit pun, selain yang dikecualikan karena Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali yang biasa nampak.” (An-Nuur: 31)
Dan juga firman Allah Subhannahu wa Ta’ala,“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Al Ahzab :59).
Ke dua;
Hendaknya hijab tidak menarik perhatian pandangan laki-laki bukan mahram. Agar hijab tidak memancing pandangan kaum laki-laki, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Hendaknya hijab terbuat dari kain yang tebal, tidak menampakkan warna kulit tubuh (transfaran).
Hendaknya hijab tersebut longgar dan tidak menampakkan bentuk anggota tubuh.
Hendaknya hijab tersebut tidak berwarna-warni dan tidak bermotif.
Hijab bukan merupakan pakaian kebanggaan dan kesombongan karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,“Barangsiapa yang mengenakan pakaian kesombongan (kebanggaan) di dunia maka Allah akan mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian dibakar dengan Neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan).
Hendaknya hijab tersebut tidak diberi parfum atau wewangian berdasar-kan hadits dari Abu Musa Al-Asy’ary, dia berkata, Bahwa Rasulullah bersabda,“Siapa pun wanita yang mengenakan wewangian, lalu melewati segolongan orang agar mereka mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina” (H.R Abu Daud, Nasa’i dan Tirmidzi, dan hadits ini Hasan)
Ke tiga; Hendaknya pakaian atau hijab yang dikenakan tidak menyerupai pakaian laki-laki atau pakaian kaum wanita kafir, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dan Rasulullah mengutuk seorang laki-laki yang mengenakan pakaian wanita dan mengutuk seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki. (H.R. Abu Dawud an-Nasa’i dan Ibnu Majah, dan hadits ini sahih).
Catatan : Menutup wajah menurut syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani di dalam kitabnya Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah Fil Kitab Was Sunnah, adalah sunnah, akan tetapi yang memakainya mendapat keutamaan.
Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi seluruh kaum muslimin, terutama para wanita muslimah agar lebih mantap/teguh dalam menjaga hijab mereka.
dikutip dari tulisan : Ummu Ahmad Rifqi
Vie Mariana
PENULIS: USTADZ MUHAMMAD ABDUH TUASIKAL
http://rumaysho.com
wedding Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam dan satu-satunya layak untuk disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Menikah di usia muda, siapa takut?
Berikut penjelasan yang bagus dari ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan -hafizhohullah- yang kami kutip dari Web Sahab.net (arabic).
[Faedah pertama: Hati semakin tenang dan sejuk dengan adanya istri dan anak]
Di antara faedah segera menikah adalah lebih mudah menghasilkan anak yang dapat menyejukkan jiwa. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)
Istri dan anak adalah penyejuk hati. Oleh karena itu, Allah -subhanahu wa ta’ala- menjanjikan dan mengabarkan bahwa menikah dapat membuat jiwa semakin tentram. Dengan menikah seorang pemuda akan merasakan ketenangan, oleh karenanya ia pun bersegera untuk menikah.
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ” (QS. Al Furqon: 74)
Demikian pula dengan anak. Allah pun mengabarkan bahwa anak adalah separuh dari perhiasan dunia sebagaimana firman-Nya,
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. ” (QS. Al Kahfi: 46)
Anak adalah perhiasan kehidupan dunia. Setiap manusia pasti menginginkan perhiasan yang menyejukkan pandangan. Sebagaimana manusia pun begitu suka mencari harta, ia pun senang jika mendapatkan anak. Karena anak sama halnya dengan harta dunia, yaitu sebagai perhiasan kehidupan dunia. Inilah faedah memiliki anak dalam kehidupan dunia.
Sedangkan untuk kehidupan akhirat, anak yang sholih akan terus memberikan manfaat kepada kedua orang tuanya, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : علم ينتفع به ، أو صدقة جارية ، أو ولد صالح يدعو له
Jika manusia itu mati, maka amalannya akan terputus kecuali tiga perkara: [1] ilmu yang bermanfaat, [2] sedekah jariyah, dan [3] anak sholih yang selalu mendoakannya.”1
Hal ini menunjukkan bahwa anak memberikan faedah yang besar dalam kehidupan dunia dan nanti setelah kematian.
[Faedah kedua: Bersegera nikah akan mudah memperbanyak umat ini]
Faedah lainnya, bersegera menikah juga lebih mudah memperbanyak anak, sehingga umat Islam pun akan bertambah banyak. Oleh karena itu, setiap manusia dituntut untuk bekerjasama dalam nikah membentuk masyarakat Islami. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تزوجوا فإني مكاثر بكم يوم القيامة
Menikahlah kalian. Karena aku begitu bangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.2 Atau sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Intinya, bersegera menikah memiliki manfaat dan dampak yang luar biasa. Namun ketika saya memaparkan hal ini kepada para pemuda, ada beberapa rintangan yang muncul di tengah-tengah mereka.
Rintangan pertama:
Ada yang mengutarakan bahwa nikah di usia muda akan membuat lalai dari mendapatkan ilmu dan menyulitkan dalam belajar. Ketahuilah, rintangan semacam ini tidak senyatanya benar. Yang ada pada bahkan sebaliknya. Karena bersegera menikah memiliki keistimewaan sebagaimana yang kami utarakan yaitu orang yang segera menikah akan lebih mudah merasa ketenangan jiwa. Adanya ketenangan semacam ini dan mendapatkan penyejuk jiwa dari anak maupun istri dapat lebih menolong seseorang untuk mendapatkan ilmu. Jika jiwa dan pikirannya telah tenang karena istri dan anaknya di sampingnya, maka ia akan semakin mudah untuk mendapatkan ilmu.
Adapun seseorang yang belum menikah, maka pada hakikatnya dirinya terus terhalangi untuk mendapatkan ilmu. Jika pikiran dan jiwa masih terus merasakan was-was, maka ia pun sulit mendapatkan ilmu. Namun jika ia bersegera menikah, lalu jiwanya tenang, maka ini akan lebih akan menolongnya. Inilah yang memudahkan seseorang dalam belajar dan tidak seperti yang dinyatakan oleh segelintir orang.
Rintangan kedua:
Ada yang mengatakan bahwa nikah di usia muda dapat membebani seorang pemuda dalam mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Rintangan ini pun tidak selamanya bisa diterima. Karena yang namanya pernikahan akan senantiasa membawa keberkahan (bertambahnya kebaikan) dan akan membawa pada kebaikan. Menjalani nikah berarti melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan seperti ini adalah suatu kebaikan. Seorang pemuda yang menikah berarti telah menjalankan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia pun mencari janji kebaikan dan membenarkan niatnya, maka inilah yang sebab datangnya kebaikan untuknya. Ingatlah, semua rizki itu di tangan Allah sebagaimana firman-Nya,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” (QS. Hud: 6)
Jika engkau menjalani nikah, maka Allah akan memudahkan rizki untuk dirimu dan anak-anakmu. Allah Ta’ala berfirman,
نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka.” (QS. Al An’am: 151)
Oleh karenanya ,yang namanya menikah tidaklah membebani seorang pemuda sebagaimana anggapan bahwa menikah dapat membebani seorang pemuda di luar kemampuannya. Ini tidaklah benar. Karena dengan menikah akan semakin mudah mendapatkan kebaikan dan keberkahan. Menikah adalah ketetapan Allah untuk manusia yang seharusnya mereka jalani. Ia bukan semata-mata khayalan. Menikah termasuk salah pintu mendatangkan kebaikan bagi siapa yang benar niatnya.
-Demikian penjelasan dari Syaikh Sholih Al Fauzan-
Semoga Allah memudahkan para pemuda untuk mewujudkan hal ini dengan tetap mempertimbangkan maslahat dan mudhorot (bahaya). Jika ingin segera menikah dan sudah merasa mampu dalam menafkahi istri, maka lobilah orang tua dengan cara yang baik. Semoga Allah mudahkan.
Muhammad Abduh Tuasikal
Vie Mariana
ranting yang kering..
memelihara suatu makhluk yang sangat buruk..
lusuh, jelek dan tidak menarik.
dan dia telanjang...
"bagaimana ini? kenapa bisa seperti ini? Tuhan... mana ada makhluk mu yang mau tersenyum melihat ku?
melihat ku pun mereka merasa jijik.."
di tengah rasa galau itu tetap kuat untuk terus menunggu...
hingga tiba-tiba tubuh nya terasa sakit.
dan dia pun jatuh terkulai


apalagi seorang manusia...
seolah enggan memegang nya, bahkan melihat nya.
matahari pun berotasi tak terhenti..
makhluk buruk itu pun merasa malu...
merasa buruk.. karena semua menjauhinya...
dibalik baju lusuh dan buruk nya dia mengintip dunia.
apa itu yang terbang indah sepadan dengan warna  kembang-kembang..
sampai sampai manusia pun tertawa bersama nya..
"lalu... apa aku? siapa aku? dan kenapa aku?
mereka tau kalau aku ini hidup..."
dan ketika matahari terus berotasi... hujan panas pun tak mau kalah untuk beraksi..
dengan sabar dan sesak... dia menunggu dan menunggu..
diam bukan berarti pasrah dan menerima semua...
hingga suatu waktu...baju nya lepas...
dan keluar lah sepasang anugrah yang selama ini selalu dia lihat..
sayap lebar yang kuat dan cantik...
hingga dia mencoba untuk bisa terbang,,,
tinggi.... bersama teman-teman nya... dan tertawa bersama diantara kembang-kembang
yang dulu dia kira hanya mimpi yang tak pernah terwujud.

metamorfosa...
ada perjuangan yang sangat hebat ketika melawan diri nya sendiri untuk mempertahankan hidup dan percaya akan kuasa Tuhan...
Bukan dipaksa... karena benang-benang halus dalam kepompong itu akan membuat nya cacat dan tidak bisa terbang.
biar kan melepas sendiri... biarkan bermetamorfosa sendiri..
biarkan dia terbang sendiri...
biarkan semua berjalan dengan waktu yang sudah ditentukan....

Vie Mariana
Tatkala malam-malam pengantin menjadi mimpi bagi para pemuda yang tengah memuncak birahinya, tatkala pernikahan hanya menjadi puncak tujuan untuk menyalurkan apa yang diinginkan oleh para pemuda, bahkan sebagian pemuda yang sedang ‘kepanasan’ mencari penyaluran dengan berbagai upaya. Berlari mencari tempat pelampiasan hawa nafsunya, sampaipun melakukannya diluar kaedah-kaedah dinul Islam. Entah itu dengan menggapai kesenangan yang haram, asyik khalwat bertelpon, kholwat ditempat sunyi atau via internet.

Namun disana, ada seorang akhwat yang sangat menjaga diri yang tidak pernah sekalipun melihat laki-laki sepanjang hidupnya kecuali mahramnya. Dia adalah akhwat yang hari ini hampir mustahil bisa menikah tanpa melalui proses pacaran yang lazim dilakukan para calon pasangan masa kini. Ini merupakan nikmat dan Allah akan memberikan rizki baginya seorang laki-laki shalih yang akan mengokohkan agamanya sepanjang usia.
Disinilah kisah itu bermula….
Seorang akhwat muslimah yang sangat menjaga diri, menutup wajahnya, berpegang teguh pada agamanya dan mulia akhlaknya. Kemudian Allah dengan pemeliharaan-Nya serta takdir-Nya memberinya rizki seorang suami muslim tanpa sedikitpun membuka penutup wajah, tangan dan bagian-bagian tubuh lainnya tidak sebagaimana yang lazim dilakukan para pemudi hari ini. Para pemudi hari ini sebagian mereka akan bersepi-sepi berpacaran, berbicara dengan suara keras, tersenyum dan tertawa dihadapan para lelaki tanpa malu hanya untuk memperoleh jodoh.
Maka, tibalah waktu malam pengantin bersama tuntunan Islam yang indah. Kedua pengantin bergegas memasuki kediamannya. Sang istri lalu menyiapkan hidangan pembuka dan berkumpul mesra diruang makan.
Tiba-tiba, keduanya mendengar suara ketukan pintu. Sang suami menghentak dan berkata gusar, “Siapa tamu yang mengganggu ini?”
Berdirilah istri menuju pintu lalu bertanya dari balik pintu, “Siapa?”.
Terdengar jawaban, “Saya adalah pengemis yang meminta sedikit makanan”.
Si istri kemudian menyampaikan kepada suaminya, “Dia pengemis meminta sedikit makanan”.
Marah si suami sembari berkata, “Hanya gara-gara pengemis ini istirahat kita terganggu apalagi kita sedang menikmati malam pertama?”.
Si suami bergegas keluar dan langsung menghantam pengemis itu secara bertubi-tubi. Sesat kemudian, terdengar rintihan dan ringisan.
Si pengemis berlalu membawa rasa lapar dan luka yang memenuhi ruh, jasad dan kehormatannya.
Si suami kembali menemui istrinya di dalam kamar pengantin dengan hati yang penuh emosi karena gangguan yang terjadi barusan.
Sejurus kemudian, si suami terkena sesuatu menyerupai penyakit kesurupan, lalu dia merasa dunia menyempit dan menghimpitnya dengan keras. Lalu dia berlari keluar rumah dengan menjerit, meninggalkan istrinya yang ketakutan, namun itulah kehendak Allah.
Sang istri bersabar dan mengharapkan pahalanya di sisi Allah ta’ala, tak terasa lima belas tahun telah berlalu.
Setelah lima belas tahun dari peristiwa itu, seorang muslim datang meminangnya, dia menerima dan berlangsunglah pernikahan.
Pada malam pertama, suami istri tersebut berkumpul didepan hidangan pembuka yang telah disajikan. Tiba-tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu. Berkata suami kepada istrinya, “Pergilah bukakan pintu”.
Si istri menuju pintu dan bertanya, “Siapa?”.
“Pengemis meminta sesuap nasi”, kata tamu tersebut.
Si istri menemui suaminya yang langsung menanyakan siapa tamu. Si istri berkata, “Pengemis meminta sesuap nasi”.
Maka si suami berkata, “Panggil dia kemari dan siapkan seluruh makanan ini diruang tamu lalu persilahkan dia makan sampai kenyang”.
Si istri bergegas menyiapkan hidangan, membukakan pintu lalu mempersilahkan pengemis itu untuk makan.
Si istri kembali menemui suaminya dengan menangis. Suaminya bertanya, “Ada apa denganmu?, Kenapa kamu menangis?, Apa yang terjadi?, Apakah pengemis itu menghinamu?”
Si istri menjawab dengan linangan air mata yang memenuhi matanya, “Tidak”.
“Dia mengganggumu?”, tanya suami.
“Tidak”, jawabnya.
“Dia menyakitimu?”, tanya suami.
“Tidak”, jawabnya.
“Lalu kenapa engkau menangis?”, tanya suami.
Si istri berkata, “Pengemis yang duduk di ruang tamumu dan menyantap hidanganmu adalah mantan suamiku lima belas tahun yang lalu. Pada malam penganti itu, ada pengemis datang dan suamiku memukulinya dengan keras. Setelah itu mantan suamiku kembali menemuiku dengan dada yang sempit. Aku menyangkanya dia terkena jin atau kesurupan. Dia lari meninggalkan rumah tanpa ada kabar sampai malam ini….Ternyata dia menjadi pengemis.”
Si suami tiba-tiba menangis….
Istrinya bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?"
“Taukah kamu siapa pengemis yang dipukul oleh mantan suamimu dulu?”, kata suami.
“Siapa dia?”, tanya sang istri.
“Sesungguhnya pengemis itu, aku….”, suaminya menjelaskan.