Vie Mariana

bukan matahari yang bersalah,, ketika segelintir manusia merasa kesal karena aktifitas nya harus segera dimulai...
bukan bulan, malam, bintang ataupun suara-suara dunia malam yang harus disalahkan juga,,
ketika semua aktifitas manusiapun harus berhenti.
itu rotasi,,,
dan bukan hanya bumi yang berotasi,
namun kehidupan semua makhluk didalamnya.
bukan untuk menyalahkan antara satu dan yang lain...
tapi mengeluh,,
bukan mengeluh.. hanya berbagi..
cerita..
cerita tentang ocehan semasa kecil hingga tua.
mungkin menghitung hari adalah cara yang bodoh untuk orang yang bodoh juga.
namun itulah orang yang putus asa. 
asa asa itu terlalu dimudahkan,,,
atau mungkin terlalu disukarkan? 
Tuhan katanya tidak pernah membiarkan umatnNya mendapat musibah melampui kemampuat umat-umatNya...
katanya?
itu hanya kata...
bukan.. itu benar-benar nyata adanya.
Tuhan memang tidak pernah memberikan musibah melebihi kemampuan umatNya. 
Dan pertanyaanya.. siapa yang tau tentang kemampuan-kemampuan itu? 
Kita?
bukankah aku, atau siapa?
ini hanya cerita seorang yang putus asa,
ini hanya ocehan manusia yang hampir mati,,
sekarat dan penuh dengan nafas yang tak jelas irama nya.
seperti musafir yang berjalan di tengah padang pasir...
melihat gumpalan air di sudut pandangan yang tak terbatas,
FATAMORGANA.
aku tidak mau mengejar fatamorgana,,,
aku tak bisa membedakan nyata dan bukan..
diam atau terus berjalan?
dengan siapa dan untuk siapa?
tolong untuk yang mengerti,, artikan bahasa-bahasa kehidupan yang menurutku semakin memuakan.
aku ingin berenang, di samudra itu..
aku ingin mengambil ikan untuk mereka yang kelaparan didaratan sana?
aku tak ingin berjalan lagi,,,
aku tak ingin mengambil air itu lagi,,
air itu semakin jauh... air itu semakin menjauh,,,
aku pasrah mati disini..
aku ingin putus asaku,
aku ingin tidur,,
aku ingin beristirahat...
biarkan aku masuk dalam peti itu,,
karena aku benar-benar beristirahat..

Vie Mariana
Apa kabar calon imamku??
Laki-Laki pilihan ALLOH untukku...
Insan yang akan berjodoh denganku..


Siapa dan dimana engkau aku tidak pernah tahu..
Apakah kamu seorang Lelaki yang Shalih atau Laki-Laki yang sedang mengejar ketinggalan dan memperbaiki kesalahn di masa lalu sepertiku,
ataukah seorang lelaki yang masih terlena dengan keindahan dunia??

Jika kau lelaki yang shalih, ku harap engkau mau membimbingku,
dan meluruskan arah jika ku salah langkah.
Aku akan berusaha menjadi makmum yang baik.
Aku sedang belajar bagaimana menjadi makmum yang baik untukmu..
Aku sedang belajar bagaimana menjadi,Istri dan Ibu yang baik untuk anak-anak kita kelak..
Aku sedang belajar bagaimana menjadi menantu dan Ipar yang baik untuk mertua dan saudara/i mu kelak..


Namun jika kau adalah Lelaki yang sedang bangkit dari kesalahan.
Sudahkah hari-harimu kau isi dengan perbaikan diri?
Sudahkah hatimu kau jaga dari godaan cinta yang silih berganti datang menghampiri???
Sudahkah khilafmu kau perbaiki??
Sudahkah kelalaianmu di masa lampau engkau sesali??
Ku harap engkau adalah sosok Lelaki yang mau memulai memperbaiki diri ,
menebus kesalahan di masa lampau dengan penyesalan dan cucuran air mata taubat.

Jangan khawatir Calon Imamku.. Aku pun bukan seorang yang suci dari dosa,bukan akhwat yang tinggi Ilmu agamanya..
Aku hanyalah akhwat biasa,yang sedang menebus kesalahan di masa lampau dengan perbaikan dan cucuran air mata penyesalan.

Jika kau mampu menjaga hati ,maafkan aku yang sempat mencoba mencari sosokmu dari mereka yang telah menjadi mantanku.
Ku harap engkau mau memaafkan khilafku..
Aku menyesal dengan segala khilafku dulu,dan aku telah berjanji menjaga kesucian cinta ini hanya ku persembahkan untukmu nanti.

Maafkan aku calon imamku, meskipun ragaku tak termiliki,namun hati dan cintaku pernah menjadi milik mereka..
Atau jika ternyata engkau sama sepertiku yang pernah melabuhkan hatimu kepada wanita sebelum aku, aku sangat memaklumi dan mengerti khilafmu,karena akupun juga begitu...


Namun jika kau adalah lelaki yang masih terlena dengan kenikmatan dunia,
ku harap engkau segera bangkit dan tenggelam dalam linangan air mata,atas dosa yang pernah kita banggakan.
Tiada manusia yang luput dari salah dan khilaf bukan???
Dan sebaik-baik dari kita adalah yang mau bertaubat ,mau memperbaiki diri,mau menyesali kesalahan yang kita perbuat dan berjanji untuk tidak mengulanginya,, ALLOH Al-Ghofur.. ALLOH Maha Pengampun.

Ku Isi hariku kini dengan perbaikan diri..
Aku akan belajar semua kewajibanku padamu, agar kehadiranku di dalam hidupmu bisa membawa warna kebahagiaan baru..

Ku tak resahkan kedatanganmu karena akupun belum siap menerima kehadiranmu..
Ku jaga hati dan jiwa ini hanya untuk engkau yang nantinya Allah halalkan dengan pernikahan suci.
Do'akan agar aku istiqomah di penantian ini..
Ku nanti engkau disini.. Dengan cinta ALLOH yang setia menemani,
aku kan setia menantimu.. hingga saatnya tiba kau datang menjemputku..
Ku sampaikan semua rinduku kepada ALLOH yang Maha Tahu..
Karena hanya Dia yang tahu dimana keberadaanmu..Dan hanya Dia yang mampu menyampaikan segala rinduku padamu..

Karena aku Inginkan ALLOH yang bertahta..
Ku jaga hatiku dari cinta sebelum akad nikah tiba..
Ku ingin menerimamu, bukan semata-mata karena cintaku padamu, tapi ku ingin menerimamu untuk meraih Cinta dan Keridhaan-Nya, Aamiin.

"Pilihan ALLOH tak selalu indah inginmu,namun itulah Pilihannya..
Pilihannya pasti yang terbaik untuk kita, mungkin kebaikan itu tidak terletak pada orang yang kita pilih, tetapi jalan yang kita pilih, atau mungkin kebaikan itu terletak pada kesabaran dan keikhlasan kita menerima segala ketentuan-Nya...
Vie Mariana



setiap malam, mungkin tak habis bulan untuk selalu bertanya,
"kenapa aku harus ada disini?"
mengungkapkan rasa cintanya kepada malam, sampai dia malu untuk bersinar.
bulan, bulan, mungkin malam adalah jodoh terbaikmu.
karena pagi tak mungkin akan sehati dengan mu.






bulan,bulan anak mu sudah banyak.
kamu sudah paham pasti kenapa kamu harus disana.
ya! di langit sana. di malam hari.
bintang yang ada disudut itu selalu setia mengikutimu.
lihat cahaya terang nya, tak pernah memudar walau awan selalu datang.

bulan, bulan, hubungan mu dengan malam aku yakin tak selalu baik.
tapi kau punya banyak teman... 
kau punya banyak bintang. dan mungkin ada satu bintang diantara mereka yang special untukmu.
bulan, cerita ku cukup ku bisikan saja. 
aku juga punya malam, dan bintang.
namun bulan, malam ku tak pernah memudar.
bahkan malam itu punya bintang yang disisipkan di sudut hatiku.

bulan, bulan, kisah kita sama.
tak bisa bertemu sesuka hati. 
karena pagi selalu memberi rasa rindu yang menyebalkan. 
coba kau bulan, ceritakan tentang rasa kesal mu. 
pasti aku dengarkan, pagi mu membuatku terus bertahan untuk menunggu malam.

bulan,, bulan,, aku tau cemburu mu ketika malam harus bersama sabit atau purnama.
namun bulan, asal kau tau. malam akan terus bersama bulan.

bulan,, pegang satu hatiku yang sudah mencintai dia yang menjadi malam di cerita mu.
ingatkan aku tentang hati yang hanya satu ini, 

bulan,, bulan,, beri tahu dia tentang cerita mu dan malam.
mungkin dia lebih mengerti. tentang sakitnya sebuah cerita antara sabit dan purnama.
tentang sesak dan penat nya cerita pagi dan matahari.

bulan,, bulan,, beri tau dia aku benci pagi dan matahari.
beri tau dia tentang purnama atau sabit dan awan.

bulan,, bulan,, adakah pelangi dimalam hari? aku rasa tidak.
karena aku tak mau banyak cerita di malam hari.
aku ingin berdua saja. sama seperti mu. tak banyak kisah seperti kisah omong kosong di siang bolong.
aku ingin malam yang lelap. 
certia yang hangat dengan dingin dan angin malam mu bersama intipan sinar mu.
karena aku yakin,,

kau bulan,, cukup bahagia walau hanya bersama malam,, sudah banyak bintang dan semua kisah yang lebih romantis daripada siang.
bulan,, malam ku biar datang, mengisi suatu ruang yang sudah lama terisi angin.
jaga malam ku,, karena satu hatiku sudah dia lelapkan,
dan aku tak mau hatiku bangun lagi. biar dia lelap bersama cinta seperti mu dan malam..

 
Vie Mariana
aku ingin menangis,, entah apapun media yang membuat ku semakin menangis,, tapi yang pasti, aku menangis ketika hati ku mengingat mu.
aku mohon beri aq satu jam saja waktu bersama mu untuk menangis.
tunggu aku sebentar saja untuk meluapkan semuanya.
aku ingin merasakan suatu energi yang kuat untuk bekal tenaga ku nanti.
yang aku tau, kamu ingin memeluk ku dan membisikan suatu kata yang membuat ku merasa lebih baik,
yang aku tau, kamu yang membuat mata ku berair lagi, 
dan yang aku tau, cuma kamu yang bisa menghapusnya..
mungkin aku adalah salah satu orang yang kau bilang terlalu mendramatisir suatu keadaan.
tapi inilah cara ku ketika aku sakit.
satu isyarat ketika aku menghela nafas ku,, kiranya kau mengerti.
sayang, waktu tak bisa ku manfaatkan. 
aku terlalu sibuk dengan hati dan pikiran ku. 
yang selalu berkelahi dan dan tak pernah berhenti.
aku ingin rasa nyaman yang dulu ku dapat..
aku takut meminta karena aku tak ingin membuat mu kehilangan banyak hal.
aku sepi,, aku lelah,, aku ingin pergi,, namun aku pengecut.
aku benci,, aku marah,, namun aku bodoh.
aku tak bisa menunjukan semua.
aku taku membuat mu repot,, aku takut merepotkan pikiran mu,,
aku takut merepotkan hati mu,,
tapi aku tak mampu..
tak mampu memulai untuk berbicara..
dan aku mohon berhenti bertanya "ada apa?"
terlalu banyak kalimat yang ingin aku sampaikan,, sehingga akupun tak tau kenapa aku.
kamu tau,, aku sedang berusaha tentang sebuah adaptasi hati. 
proses untuk mencintai dengan nyaman itu membutuhkan waktu yang begitu berat.
itulah kenapa aku malas untuk memulai hubungan yang baru.
namun ketika kamu meminta ku untuk mencintai mu, 
aku dengan berani mengubah haluan prinsip ku.
dan sekarang, aku sedang berusaha,,,
berusaha mengadaptasikan hati ku untuk mencintaimu..
mencintaimu dengan segala konsekuensinya.. aku mohon.. 
aku mohon untuk membantuku mengadaptasikan hatiku..
aku mendapat suatu petuah,, petuah tentang filosofi yang mungkin sudah selalu kau dengar.
tentang kesetiaan yang tidak menjamin kebahagiaan.
untuk saat ini,, aku masih menjamin hati ku untuk setia.
walaupun benar,, kebahagiaan itu tidak menjadi jaminan 100 persen.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
dear mas fi,, :)
sekarang,, waktu yang hampir satu tahun ini..sangat banyak aku belajar, tentang rasa mengerti, rasa mengalah, ikhlas, maav dan minta maav. Bukan hanya itu,, tapi lebih dari itu. tapi,, aku juga ingin membuat sebuah pernyataan, kalau mencintai kamu, itu seperti sebuah misteri. misteri yang membuat ku terus bertanya, namun tak pernah aku dapat jawaban yang benar-benar membuat ku nyaman. 
mungkin kamu anggap ini seperti sebuah dramatisasi,,, atau apalah itu.
tapi aku benar-benar tak tahu,, bagaimana cara ku untuk bertanya.. 
kadang,, aku iri seperti mereka..
kadang aku iri,, dengan tawa mereka yang lepas.. 
bisa mengakui satu sama lain..
tapi setelah tau maumu tentang sebuah komitmen rahasia.
aku mencoba mengerti,, memahami. maksud dan maumu..
namun waktu seolah membriku sebuah pertanda tentang mu.
yang aku sendiri tak tau itu pertanda apa..
kamu tau,, kejadian 4minggu yang lalu... semua kata-kata itu masih terus terngiang2 diotak ku.
kamu tau,, sampai saat ini,, ketika aku menulis semua ini,,, hati dan otak ku terus berkelahi.
satu sisi selalu berusaha untuk berfikir positif,, namun disisi yang lain,, selalu membuat aku semakin jatuh.

aku ingin memberitahu mu,, untuk lebih sabar menatih ku berjalan. aku tau kamu bosan.. tapi aku sangat berusaha.. banyak waktu yang lebih ku habiskan sendiri... mungkin hanya malam, yang mempertemukan kita, itupun harus ada lelahmu. aku terus berusaha untuk tidak menuntut terlalu banyak. jujur,,, baru ini aku berjalan sendiri dengan semua kematangan dan keseriusan komitmen kita.
jujur aku ingin marah,, dengan semua kesibukan mu. aku ingin protes,, tapi aku selalu berusaha lagi untuk berpikir lebih dewasa dan bijak. aku tidak mengeluh,,, aku hanya ingin berbagi.. karena aku tau waktu mu tak banyak untuk mendengarkan celotehan ku..


dan maaf untuk malam itu,, aku membuatmu merasa bersalah. mungkin.
aku cuma benci tentang suatu yang ditutup-tutupi. aku benci..!! dan aku takut aku membalas nya.. dan masalah semakin panjang..
aku tak pernah mempermasalahkan siapapun yang menghubungimu,,, aku cuma ingin keterbukaan. 
siapapun dia,, aku bukan anak kecil,, aku tau kamu berbicara dengan seorang wanita.. atau laki-laki.
aku tau nada bicara seorang laki-laki dengan perempuan.. dan laki-laki dengan laki-laki. walaupun phonebook nya mungkin kamu save dengan nama laki-laki. 


aku, ketika orang memberi ku angka 5.. aku pasti akan memberi dia angka yang lebih dari lima. aku tidak bisa memulai,, kalau belum dimulai orang lain. menyakiti kamu pun hati ku masih berpikir 1000kali,, walapun kadang rasa dendam itu ada. aku takut,, aku takut akan membalas semua.. 


dear mas fi... aku tau mungkin kamu tertawa membaca semua nya.. menganggap cuma sebuah dramatisasi yang mungkin sangat berlebihan. aku cuma ingin minta.. coba bertanya dalam hatimu sendiri,, apakah kamu serius memilih aku untuk jadi pendamping kamu? benarkah kamu masih membutuhkan aku? yakin dengan keputusan mu? sudah berpikirkah tentang semua keterbatasan aku? menyetrika baju aja masih gosong? :)
kalau jawaban hati mu berkata tidak,, aku mohon secepatnya beri tahu aku.. karena aku harus mengumpulkan tenaga yang extra untuk melupakan kamu.

tapi seandainya jawaban itu iya,, aku mohon bantu aku untuk mempertahankan semua.. aku mohon bantu aku 
menguatkan hati ku.. aku akan bertahan ketika tangan mu masih mengenggam erat tanganku. aku akan terus berjalan walaupun harus tertatih-tatih.

percaya,, aku selalu berusaha dan mencoba untuk mengerti kamu,, dan aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik buat kamu..
















Vie Mariana
biarkan satu tetes air yang keluar dari kelopak mata ku, membuat ku semakin menikmati rasa sakit ini.
mencintai mu dalam sebuah keterbatasan.
menyadari akan sebuah filosofi kuno tentang sebuah pengorbanan.
ketika aku menjatuhkan diri dalam sebuah rasa yang membuat ku sesak.
aku terpejam dan menikmatinya.
menunggu kamu, kamu menarik tangan ku dan berkata untuk melarang ku.
namun nada lagu itu semakan memojokan hatiku.
dan membuat ku semakin kuat untuk jatuh.
kamu diam, menikmati dunia yang tak ku pahami.
bahkan aku sempat menghitung cerita tentang mu,
namun tak satupun yang membuat ku semakin mengingat tentang makna apa yang akan aku dapat ketika aku menggenggam tangan mu.
aku pun ingin diam,
menghapus wajahmu yang membuat ku semkain jatuh.
menikmati sakit yang sendiri.
tersenyum dengan segala konsukensi yang tak terlalu jauh ku pikirkan sebelumnya.
aku hanya ingin melihat mata mu yang tenang dulu.
bukan keangkuhan dan rasa yang membuat ku terus tersudut.
jika aku mampu,, aku akan berjalan..
terus berjalan untuk tak lagi memperdulikan mu...
menyatakan sesuatu yang membuatku semakin sadar tentang arti sebuah perasaan..
berat, tertatih dan membuat kaki menjadi rapuh.
jatuh hingga kurasakan kaki ku tak lagi mampu bergerak.
mungkinkah cinta itu memilih? mungkinkah cinta itu membuatmu semakin berpikir tentang keterbatasan?
semua berubah, dan aku masih belajar untuk menyesuaikannya.
aku takut titik yang ku fokuskan selama ini, berubah bentuk.
abstrak dan lama-lama menghilang.
aku cukup sadar tentang seberapa pengaruh mu ketika kamu membuat ku terbang.
aku tak penting, dan selalu tak berguna.
namun akulah manusia bodoh..
yang membiarkan kamu terus mengisi hatiku dengan garam dan asam...

Vie Mariana
ketika sirene itu berbunyi,, hati kecil mu mungkin merasakan
segumpal asap penuh sesak di hatiku.

terima kasih, untuk waktu itu.
waktu yang mungkin sudah usang bersama debu dan abu abu yang bertebangan.

dan terima kasih
membuat ku bangun, ketika aku jatuh dan terluka.
memberiku kain hangat ketika ku merasa dingin.
menopangku berjalan ketika aku tertatih-tatih.
menguatkan semangatku, ketika aku rapuh dan berusaha bangkit.

terima kasih.
sudah mengajariku membuat sebuah hati yang luas ketika aku terpojok.
dan terimakasih sudah memberikan irama lagu yang membuat ku berhenti menangis dan mulai tertawa.
meskipun harus menunggu..
menunggu untuk sebuah janji, janji yang belum pasti dengan tanda terima Tuhan.

Tapi, terima kasih.. 
telah menjadi firefighters untuk hatiku..
dan setiap sirene tanda kebakaran dihatiku berdering,, 
kamu selalu datang untuk memadamkannya...


Vie Mariana
Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.
Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.
Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.
“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.
“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.
“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.
“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”
“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.
“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.
“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.
“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.
Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.
“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”
Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.
Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,
“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”
Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,
“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”
“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.
“Abang yakin?”
“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.
“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.
“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.
Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.
“Apa kabar mang Udin?”
“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.
Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,
“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”
“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.
“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.
Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,
“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”
“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.
Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.
“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.
Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.
“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.
“Tidak.”
“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”
Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.
“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.
“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”
Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.
Vie Mariana
untuk sesorang.. 
sesorang yang pernah berucap mencintai ku...
sesorang yang terlanjur ku cinta.. 
seseorang yang telah berucap untuk memilih ku menjadi yang terakhir dalam hidupnya..
untuk kamu..
untuk kamu yang telah membuatku berani mengambil keputusan yang berat.
untuk kamu yang memanggilku ketika aku sedang fokus berjalan.
untuk kamu yang sudah membuatku meninggalkan sebuah cerita.
aku..
menangis.. bukan karena aku cengeng atau aku lemah.
aku menangis.. karena aku lelah.. membuat hati ku nyaman mencintaimu..
ketika aku tertatih... berjalan mengejarmu yang terlalu cepat berjalan..
tertatih.. ketika melindungi hatiku sendiri dengan semuanya tentang mu..
untuk kamu..
sudahkah kamu bertanya pada sebuah batin yang selalu kamu banggakan?
untuk sebuah cinta yang akan aku genggam nanti?
yakinkah akan sebuah bunga ilalang untuk menjadi penghias hidupmu?
bukan mawar putih, bukan kamboja, apalgi tulip istana inggris.
coba tanyakan dulu... untuk sebuah pengorbanan.. yang pantas atau tidak untuk diberikan kepada bunga ilalang itu?
untuk kamu.. yang sekarang membuatku terus memikirkanmu...
jika jawaban itu tetap iya.. 
aku hanya butuh satu sapu...
untuk membersihkan keraguan yang selama ini menyiksaku..


Vie Mariana
Panggilan
Biarkan aku terbaring dalam lelapku,
kerana jiwa ini telah dirasuki cinta,
dan biarkan daku istirahat,
kerana batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang.
Nyalakan lilin-lilin dan bakarlah dupa nan mewangi di sekeliling ranjang ini,
dan taburi tubuh ini dengan wangian melati serta mawar.
Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa dan olesi kaki-kaki ini dengan wangian,
dan bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.
Biarku istirahat di ranjang ini,
kerana kedua bola mata ini telah teramat lelahnya;
Biar sajak-sajak bersalut perak bergetaran dan menyejukkan jiwaku;
Terbangkan dawai-dawai harpa dan singkapkan tabir lara hatiku.
Nyanyikanlah masa-masa lalu seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku,
kerana makna ghaibnya begitu lembut bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.
Hapuslah air matamu, saudaraku,
dan tegakkanlah kepalamu seperti bunga-bunga menyemai jari-jemarinya menyambut mahkota fajar pagi.
Lihatlah Kematian berdiri bagai kolom-kolom cahaya antara ranjangku dengan jarak infiniti;
Tahanlah nafasmu dan dengarkan kibaran kepak sayap-sayapnya.
Dekatilah aku, dan ucapkanlah selamat tinggal buatku.
Ciumlah mataku dengan seulas senyummu.
Biarkan anak-anak merentang tangan-tangan mungilnya buatku dengan kelembutan jemari merah jambu mereka;
Biarkanlah Masa meletakkan tangan lembutnya di dahiku dan memberkatiku;
Biarkanlah perawan-perawan mendekati dan melihat bayangan Tuhan dalam mataku,
dan mendengar Gema Iradat-Nya berlarian dengan nafasku....

*Kahlil Gibran*
Vie Mariana
Jika seorang Wanita menangis di hadapanmu, itu berarti dia tidak dapat menahannya lagi.
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu.
Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!!!.
Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah, kecuali di depan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!!!.
Seorang Wanita tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu. Dia akan menurunkan rasa egonya.
Hai Lelaki, jika seorang Wanita pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian. Karena dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu…
Hai Lelaki, jika seorang wanita menangis karenamu, tolong jangan menyia-nyiakannya. Mungkin, karena keputusanmu, kau akan merusak kehidupannya…
Saat dia menangis di depanmu, saat dia menangis karenamu…
Lihatlah jauh ke dalam matanya.
Dapatkah kau lihat dan kau rasakan sakit yg dirasakannya karenamu??
Pada hari penciptaan PEREMPUAN…
MALAIKAT bertanya kepada TUHAN “apakah keistimewaan dari ciptaanMU ini?”

Lalu TUHAN menjawab…
“ada banyak KEISTIMEWAAN yang dimiliki oleh ciptaanKU ini”
Di balik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..
TUTUR katanya merupakan KEBENARAN…
SENYUMAN’nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya…
PELUKAN & CIUMANnya bisa memberi kehangatan bagi anak2nya…
Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa…
Dia TERHARU bila melihat anaknya menjadi juara…
Dia MENANGIS bila melihat kesengsaraan…
Dia mampu TERSENYUM dibalik kesedihan nya…
Dia sangat GEMBIRA melihat kelahiran…
Dia begitu sedih melihat kematian…
TETESAN air matanya bisa membawa perdamaian...
Vie Mariana
waktu,
berjalan menuju sebuah ketidak pastian.
genggam tangan yang dulu erat pun, perlahan melonggar..
bukan berkhianat, namun menjaga hati.
bukan mengingkari, namun mengundurkan diri..
karena untuk sesuatu yang lebih berharga.
untuk sesuatu yang pantas.
bukan untuk ku. 
tapi untuk mu.
aku adalah manusia yang gigih pertahankan cinta. 
untuk apapun..
apapun masalahnya..
namun,, 
ketika waktu, menunjukan sebuah tundukan kepala.
aku akan menunduk..
dan mencoba berpikir tentang suatu hal yang pantas,
ya! pergilah.. 
karena aku tidak bisa.. 
dan ketika aku merasa dia lebih pantas, 
di titik itulah aku akan mundur.. 
di titik itulah aku mencoba untuk memberi yang terbaik.
untuk mu..
bukan untuk ku..
harus kamu tau, ketika hujan pun aku masih berdiri untuk mu.
menepis dingin dan berusaha bertahan untuk mu.
namun untuk hal ini, aku tak mampu..
melihat tawa mu yang lepas bersama nya.. 
ku lihat dan ku sadari...
kamu mampu tanpa aku...
Vie Mariana
Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban
Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."

Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki."Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar
benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."
Hanya itu jawaban Sang Bunda.

Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "

"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki- laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "

"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."

Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Alloh yang begitu agung,
tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...



Vie Mariana
No Smoking, Tidak Merokok Karena Allah
Rokok memang sesuatu yang tidak ditemukan di zaman Nabi, akan tetapi agama
Islam telah menurunkan nash-nash yang universal, semua hal yang membahayakan
diri, mencelakakan orang lain dan menghambur-hamburkan harta adalah hal yang
haram.
Berikut ini dalil-dalil yang menunjukkan keharaman rokok
1.Firman Allah: “Nabi tersebut menghalalkan untuk mereka semua hal yang baik
dan mengharamkan untuk mereka semua hal yang jelek.” (QS. Al A’raf: 157)
Bukankah rokok termasuk barang yang jelek, berbahaya dan berbau tidak enak?
2.Firman Allah: “Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran”
(QS. Al Baqarah: 195)
Padahal rokok bisa menyebabkan orang terkena berbagai penyakit berbahaya
seperti kanker dan TBC.
3.Firman Allah: “Dan janganlah kalian melakukan perbuatan bunuh diri” (QS.
An Nisa: 29)
Padahal merokok merupakan usaha untuk membunuh diri secara pelan-pelan.
4.Ketika menjelaskan tentang khamr dan judi, Allah berfirman: “Dan dosa
keduanya (khamr dan judi) lebih besar daripada manfaat dua hal tersebut.”
(QS. Al Baqarah: 219)
Demikian pula dengan rokok, bahaya yang ditimbulkannya lebih besar daripada
manfaatnya, bahkan rokok sedikitpun tidak mengandung manfaat.
5.Firman Allah: “Dan janganlah engkau bersikap boros, sesungguhnya orang
yang suka memboroskan hartanya merupakan saudara-saudara setan.” (QS. Al
Isra:26-27)
Telah jelas bahwa merokok merupakan perbuatan perbuatan boros dan
menghambur-hamburkan harta benda.
6.Allah berfirman tentang makanan penduduk neraka: “Tidak ada makanan mereka
kecuali dari pohon yang berduri. Makanan tersebut tidak menyebabkan gemuk
dan tidak pula bisa menghilangkan rasa lapar.” (QS. Al Ghasiyah:6-7)
Demikian pula dengan rokok, tidak membuat gemuk dan menghilangkan rasa
lapar, sehingga rokok itu menyerupai makanan penduduk neraka.
7.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak boleh membahayakan diri
sendiri maupun orang lain.” (HR. Ahmad, shahih)
Padahal rokok itu dapat membahayakan diri sendiri ataupun orang lain serta
menyia-nyiakan harta.
8.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah itu
membenci tiga perkara untuk kalian, (yakni) berita yang tidak jelas,
menghambur-hamburkan harta dan banyak bertanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Padahal merokok termasuk membuang harta.
9.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: ”Setiap (dosa) umatku
dimaafkan (akan diampunkan) kecuali orang yang terang-terangan berbuat
dosa.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Artinya setiap umat Islam itu akan memperoleh pengampunan kecuali orang yang
berbuat dosa dengan terang-terangan, sebagaimana para perokok yang merokok
tanpa rasa malu-malu, bahkan mengajak orang lain untuk berbuat kemungkaran
seperti mereka.
10.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa beriman kepada
Allah dan Hari Akhir maka janganlah ia mengganggu tetangganya.” (HR.
Bukhari)
Bau tidak sedap karena merokok sangat mengganggu istri, anak dan tetangga
terutama malaikat dan orang-orang yang shalat di masjid.
11.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Tidaklah dua telapak kaki
seorang hamba bias bergeser pada hari kiamat sebelum ditanya mengenai empat
perkara, (yakni) tentang kemana ia habiskan umurnya; untuk apa ia gunakan
ilmunya; dari mana ia memperoleh harta dan kemana ia belanjakan; untuk apa
ia pergunakan tubuhnya.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Al Albani dalam
kitab Shahih Al Jami dan Kitab Silsilah Shahihan)
Padahal seorang perokok membelanjakan hartanya untuk membeli rokok yang
haram. Benda yang sangat berbahaya bagi tubuh dan mengganggu orang lain yang
berada di dekatnya.
12.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barang yang dalam jumlah
besarnya dapat memabukkan, maka statusnya tetap haram meski dalam jumlah
sedikit.” (HR. Ahmad dan lain-lain, shahih)
Padahal asap rokok dalam jumlah banyak dapat memabukkan, terutama untuk
orang yang tidak terbiasa merokok; atau pada saat perokok menghisap asap
dalam jumlah yang banyak maka orang tersebut akan sedikit mabuk. Hal ini
telah ditegaskan oleh seorang dokter dari Jerman dan seorang perokok yang
pernah mencoba, sebagaimana penjelasan di atas.
13.Sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa makan bawang
merah atau bawang putih maka hendaklah menjauhi kami, masjid kami dan
hendaklah ia berdiam saja di rumahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebagian orang tidak bisa menerima pengharaman rokok meski dalil-dalil yang
menunjukkan keharaman rokok itu banyak sekali sebagaimana di atas. Khusus
bagi perokok yang masih suka berkilah tersebut, maka kami katakan, “Jika
rokok tidak haram mengapa mereka tidak merokok di masjid atau tempat suci
yang lain. Namun kalian malah memilih merokok di tempat pemandian umum,
tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang terlarang?”
Sebagian orang ada yang beralasan bahwa merokok itu makruh saja. Sebagai
jawaban kami katakan, “Jika hukumnya makruh lalu mengapa kalian hisap.
Bukankah makruh itu lebih dekat kepada haram daripada ke halal!
Perhatikanlah hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
“Sungguh hal yang halal itu jelas dan haram pun juga sudah jelas. Namun di
antara keduanya terdapat perkara-perkara yang tidak jelas. Kebanyakan orang
tidak mengetahui perkara-perkara tersebut. Barangsiapa berhati-hati terhadap
hal yang tidak jelas statusnya, maka sungguh ia telah menjaga agama dan
kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang tidak jelas,
sungguh ia telah terjerumus dalam perkara yang haram. Seperti seorang
penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah larangan, ia akan
segera menggembala di daerah larangan tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Karya dari : Syaikh Muhammad Jamil Zainu
NO SMOKING-Tidak Merokok Karena Allah, Media Hidayah, hlm47-54
Vie Mariana
Buat seorang wanita, harta yang paling berharga didalam hidup ini adalah seorang suami yang sholeh. Kepadanyalah, seorang istri akan merasakan kebahagian didalam hidupnya dan diakhirat kelak, keberuntunganlah yang akan diterima seorang istri, jika dia mempercayakan hidupnya, memberikan segala cinta, perhatian, dan kasih sayangnya kepada suami yang sholeh. Karena didirinyalah, seorang istri akan mendapatkan apa yang didambanya: Ketenangan, keteduhan, kedamaian, perlindungan dan cinta serta sayang.

Suami yang sholeh adalah seorang yang bisa membahagiakan istri dan anaknya, serta keluarganya baik di dunia ini ataupun di akhirat kelak. Seorang suami yang sholeh tidak akan memberi makan istri dan anak-anaknya kecuali dengan harta yang halal.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Dan istri adalah amanah yang diberikan kepada seorang laki-laki yang menjadi suaminya.

Suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu memperlakukan istri dan anaknya dengan sifat-sifat yang terpuji, seorang suami yang sholeh akan selalu memperlakukan istrinya dengan sabar, sabar dengan setiap kesalahan-kesalahan istrinya, dan memperlakukan istrinya dengan kelembuatan dan penuh maaf saat istri dipenuhi dengan emosi dan kemarahan.

Suami yang sholeh adalah suami yang mampu menjadi pemimpin didalam rumah tangganya. Seorang suami bagaikan pemerintah didalam rumah tangganya, seorang suami yang sholeh adalah yang mampu memperhatikan hak dan kepentingan rakyatnya didalam pemerintahan yang dipimpinnya, dalam hal ini adalah istrinya.

Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu bersikap bijaksana didalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika terjadi perbedaan pendapat dengan istrinya, dengan sikap terpuji dan penuh cinta kasih menghargai pendapat sang istri, serta mencari titik temu bersama dalam kerangka yang diperintahkan oleh alloh dan mejauhi segala yang dilarang oleh alloh.

Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu menjadi teladan terpuji buat istri dan anak-anaknya. Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan mendidik diri, istri, dan anak-anaknya untuk menapaki jalan-jalan yang menuju keridloan Alloh.



Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat dirinya, istrinya dan anak-anaknya mencintai ilmu, menguasai ilmu dan mampu mengamalkannya, menjadikan ilmu yang diperolehnya itu bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agamanya.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang mampu membuat istrinya dan anak-anaknya tumbuh, dan berkembang menjadi pribadi yang luar biasa serta menapaki tangga-tangga sukses di dunia ini dan akhirat kelak.

Seorang suami yang sholeh adalah seorang suami yang akan selalu menjaga istri dan anaknya dari api neraka.

by : Fsi Al Kautsar UNJ
Vie Mariana
  • Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita. Orang buta itu terbahak berkata: "Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok." Dengan lembut sahabatnya menjawab, "Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu." Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, ia mengomel, "Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!" Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

    Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta. Kali ini si buta bertambah marah, "Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!" Pejalan itu menukas, "Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!" Si buta tertegun.... Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, "Oh, maaf, sayalah yang 'buta', saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta."

    Si buta tersipu menjawab, "Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya." Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

    Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, "Maaf, apakah pelita saya padam?" Penabraknya menjawab, "Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama." Senyap sejenak... secara berbarengan mereka bertanya, "Apakah Anda orang buta?" Secara serempak pun mereka menjawab, "Iya...," sembari meledak dalam tawa. Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

    Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, "Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka."

  • Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

    Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan "pulang", ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

    Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk "membuta" walaupun mereka bisa melihat.

    Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.

    Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.

    Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

    Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.

    Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.

Vie Mariana
Rumput rumput yang terinjak ..
Mengaduh sendiri .. hingga hilang perih itu, pergi ..
Sendiri dengan lembar lembar daun yang tetap tegar menghijau ..
Walau bercak sisa jejak tapak manusia menindihnya tanpa perduli ..
Rumput rumput yang terpanggang ..
Oleh panas matahari ... oleh siksa waktu yang berjalan perlahan ..
Oleh keringnya dahaga yang memekik ..
Oleh kelabunya pandangan pandangan yang menganggapnya tak penting ..
Andai ku bisa berlari .. lari dan berlari menghindari pijakan pijakan tanpa arah ..
Andai kubisa berteduh dan sejenak meneduhkan lelahku yang panjang ..
Andai ku bisa tahu dimana hujan kali ini menghabiskan sisa usianya ..
Andai ku bisa menangis dan berteriak .. melepaskan sisa sesakku ..
Dan aku adalah sebaris rumput rumput .. yang terus tumbuh dan kembali liar ..
Tanpa bunga .. tanpa keindahan, ..
Hanya kehangatan kecil yang menyandarkan tubuh tubuh manusia dalam ketenangan
Dan aku adalah gambaran permadani yang melapangkan pandangan pandangan mata ..
Sekelebat hijau tanpa warna warni pelangi ..
Dan aku adalah rumput rumput tanpa pesan ..
Tanpa cerita ..
Tanpa punya arti bagi kumbang kumbang yang datang ..
Karena aku, hanyalah rumput rumput yang tak mampu berbicara lebih, ..
Kepada dunia ..

Vie Mariana
Untuk mu yang selalu Kucintai. Saat kau
bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu,
bercerita, meminta pendapatKu,
mengucapkan sesuatu untukKu walaupun
hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas
sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin,
atau waktu yang lalu. Tetapi Aku melihat
engkau begitu sibuk mempersiapkan diri
untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun
kau menyadari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang
bersiap. Aku tahu akan ada sedikit waktu
bagimu untuk berhenti dan menyapaKu,
tetapi engkau terlalu sibuk...

Di satu tempat, engkau duduk tanpa
melakukan apapun. Kemudian Aku melihat
engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir
engkau akan datang kepadaKu, tetapi
engkau berlari ke telefon dan menelefon
seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi
bekerja dan Aku menanti dengan sabar
sepanjang hari. Namun dengan semua
kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu
sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Seb elum makan siang Aku melihatmu
memanda ng kesekeliling, mungkin engkau
merasa malu untuk berbicara kepadaKu,
itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.

En gkau memandang tiga atau empat meja
sekitarmu dan melihat beberapa temanmu
berbicara dan menyebut namaKu dengan
lembut sebelum menjamah makanan yang
Kuberikan, tetapi engkau tidak
melakukannya...

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang
tersisa dan Aku masih berharap engkau
akan datang kepadaKu, meskipun saat
engkau pulang ke rumah
kelihatanny a seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.

Set elah tugasmu selesai, engkau
menghidupk an TV, Aku tidak tahu apakah
kau suka menonton TV atau tidak, hanya
engkau selalu ke sana dan menghabiskan
bany ak waktu setiap hari di depannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya
menikmati siaran yang ditampilkan,
hing ga waktu-waktu untukKu dilupakan.

Ke mbali Aku menanti dengan sabar saat
engkau menikmati makananmu tetapi
kembali engkau lupa menyebut namaKu dan
berterima kasih atas makanan yang telah
Kuberikan.< br>
Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu
lelah. Setelah mengucapkan selamat malam
kepada keluargamu, kau melompat ke
tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak
mengapa kerana mungkin engkau masih
belum menyadari bahwa Aku selalu hadir
untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang
kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkan
bagai mana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku
menantikan sepatah
kata darimu, ungkapan isi
hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah ..... engkau bangun kembali dan
kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahwa hari
ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...

Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau
menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan
Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap
doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud
kepadaKU...

Apakah salahKu padamu ...? Rezeki yang
Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan,
Harta yang
Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan,
Kese lamatan
yang Kukurniakan, Kebahagiaan yang
Kuanugerahkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKu???

Percayalah, Aku sangat mengasihimu, dan
aku tetap
berharap suatu saat engkau akan
menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu....
Kembali
kepadaKu.. ...

Yang selalu bersamamu setiap saat...,
TUHANmu. ....

Allahu Akbar !!!


-Kahlil Gibran-
Vie Mariana
Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu.
Maka dengarlah..
Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..sebuah anugrah tak terperih..
Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita.. Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna. Cinta terkadang mbuatmu bahagia, namun tak jarang mbuatmu menderita. Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir. Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu. Dan mampu melaluinya dgn anggun.. Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan. Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang.. Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya? Jadi, apa yang kau risaukan? Biarkan Allah yg mengaturnya, Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan... Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu.. Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam, Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yg dia pilih untuk mendampingi hidupnya? Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di tumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu, Dan kau indah karena sifat malumu.. Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan? Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap.. Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu.. Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan.. Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

 Maka cintailah dlm hening. Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu, Maka cukuplah Allah dan kau yg tahu segala rasamu.. Agar kesucianmu tetap terjaga.. Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu, Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua godaan yg menghampirimu.. Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.. Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yg kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..
Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu..Arahkan pd Nya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci