Vie Mariana



Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkan kepada kami cinta
yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khodijah Al-Kubro,
yang Kau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali & Fatimah Az-Zahro
yang Kau jadikan penghias keluarga NabiMu yang suci

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah bagi kami dengan RidhoMu
Jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai di kala dekat,
saling menjaga kehormatan di kala jauh.
Saling menghibur di kala duka,
Dan saling mengingatkan di kala bahagia,
saling mendoakan dalam kebahagiaan dan ketaqwaan,
dan saling menyempurnakan dalam beribadah kepadaMu.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepadaMu
dan bukti ikutnya cinta kami kepada sunnah keluarga RasulMu. Amiiin…



::: selamat untuk mba tata dan mas adi 
Baarokalloohu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakumaa fii khoiir... :::


 
Vie Mariana
Dalam sebuah kegiatan petualangan hutan, seorang instruktur Pencinta Alam memerintahkan kepada anggotanya untuk masuk ke hutan dan mencari ranting terbaik. Syaratnya ranting tidak boleh dipatahkan dari pohon tetapi harus yang sudah jatuh ke tanah. Syarat kedua, jika mereka sudah memegang satu ranting maka itu adalah pilihannya tidak boleh diganti. Syarat ketiga, setelah pluit tanda lomba berakhir ditiup maka semua harus diam dan tidak melakukan aktivitas. Pluit bisa ditiup kapan saja tergantung instruktur.

Tentu saja semua ingin mendapat hadiah yang menarik tersebut.Setelah waktu di mulai masuklah seluruh anggota pencinta alam ke dalam hutan.
Awalnya semua bersemangat untuk menemukan ranting yang terbaik. Akan tetapi, setiap kali mereka menemukan ranting yang terbaik, mereka tidak berani memegang karena takut ada lagi ranting lain yang lebih baik. Apalagi persaingan sangat ketat dan semua ingin menemukan ranting terbaik dibanding pesaingnya. Setiap kali mereka menemukan ranting yang lebih baik, mereka selalu melihat ranting lain yang lebih baik. Maka mereka bergerak dan bergerak mencari lagi ranting lain yang mungkin lebih baik.
Di hutan itu banyak sekali ranting yang sudah berjatuhan di tanah, sehingga agak sulit menemukan ranting yang terbaik.
Setelah sekian lama, setiap anggota sudah punya banyak pilihan alternatif ranting terbaik, tapi belum berani memegang karena takut ada yang lebih baik lagi. Mereka sibuk mengingat di mana saja alternatif ranting yang akan mereka pilih.
Sebagai hadiah, yang mendapatkan ranting terbaik akan mendapat perjalanan petualangan ke Alpen secara gratis bersama pendaki profesional dari seluruh dunia.

Tiba-tiba…prrriiiittttt.
Tanda lomba sudah berakhir.
Sebagaimana perjanjian, semua harus diam.
Lalu instruktur melihat satu persatu anggota yang mengikuti lomba.

Diperhatikannya satu persatu untuk membandingkan ranting siapa yang lebih baik dari yang lainnya.Ternyata, tidak ada satupun dari anggota yang memegang ranting. Semua terlalu sibuk mencari yang lebih baik, dan lebih baik lagi sampai akhirnya ketika waktu berakhir mereka belum memutuskan ranting yang mana.Tahukah siapa mereka?
Mereka mewakili sebagian besar kita.
Kadang kala karena terlalu berharap akan peluang besar kita mengabaikan banyak peluang yang ada di depan kita.

Ada sarjana yang melamar kerja di mana-mana, menanti pekerjaaan yang terbaik yang sesuai dengan bidang studinya.
Tapi tanpa sadar ia sudah menganggur selama puluhan tahun.
Padahal banyak peluang di depan mata yang dilewatkannya.
Lagipula sambil menunggu peluang terbaik, kita bisa saja mencoba peluang-peluang lain.
Ada juga jomblo yang menunggu calon terbaik, tanpa sadar menjomblo sampai bertahun-tahun. Kadang ada yang menjomblo karena terlalu banyak calon sampai tidak tahu lagi mana yang terbaik, kadang karena yang muncul tidak sesuai dengan kriteria. Saya berdoa semoga segera mendapatkan yang terbaik untuk mereka.
Ada juga yang menunggu peluang bisnis. Begitu lama menunggu sampai mengabaikan banyak peluang yang lewat di depan mata.
Masalahnya kita tidak tahu kapan pluit masa akhir hidup kita akan ditiup.

Ajal bisa menjemput kapan saja, apakah kita memilih untuk segera beraksi dan berbuat dengan apa yang ada, sambil menunggu kesempatan yang ideal, atau hanya menunggu dan menunggu peluang yang dianggap terbaik, sambil bertaruh dan berpacu waktu dengan berama lama kita masih punya jatah hidup di dunia ini.Itu semua pilihan Anda!
No Excuse, karena peluang selalu ada!
Vie Mariana
Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk  pindah, ia akan membuka cangkah penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup. Suatu hari disaat cangkah itu terbuka, 1 butir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya. "Bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku."

Sang ibu menjawab, "Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu".

Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tp air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan balutan air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.

Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.

Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi 'kerang rebus'.

Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.

Mengapa begitu?

Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.

Kalau kita tak pernah mendapat cobaan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.

Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi manfaat pada org lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang-orang terhormat.

Hidup adalah pilihan.....