Vie Mariana
Untuk mu yang selalu Kucintai. Saat kau
bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu,
bercerita, meminta pendapatKu,
mengucapkan sesuatu untukKu walaupun
hanya sepatah kata.

Atau berterima kasih kepadaKu atas
sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin,
atau waktu yang lalu. Tetapi Aku melihat
engkau begitu sibuk mempersiapkan diri
untuk pergi bekerja... Tak sedikitpun
kau menyadari Aku di dekat mu.

Aku kembali menanti saat engkau sedang
bersiap. Aku tahu akan ada sedikit waktu
bagimu untuk berhenti dan menyapaKu,
tetapi engkau terlalu sibuk...

Di satu tempat, engkau duduk tanpa
melakukan apapun. Kemudian Aku melihat
engkau menggerakkan kakimu. Aku berfikir
engkau akan datang kepadaKu, tetapi
engkau berlari ke telefon dan menelefon
seorang teman untuk sekadar berbual-bual.

Aku melihatmu ketika engkau pergi
bekerja dan Aku menanti dengan sabar
sepanjang hari. Namun dengan semua
kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu
sibuk untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.

Seb elum makan siang Aku melihatmu
memanda ng kesekeliling, mungkin engkau
merasa malu untuk berbicara kepadaKu,
itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.

En gkau memandang tiga atau empat meja
sekitarmu dan melihat beberapa temanmu
berbicara dan menyebut namaKu dengan
lembut sebelum menjamah makanan yang
Kuberikan, tetapi engkau tidak
melakukannya...

Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang
tersisa dan Aku masih berharap engkau
akan datang kepadaKu, meskipun saat
engkau pulang ke rumah
kelihatanny a seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.

Set elah tugasmu selesai, engkau
menghidupk an TV, Aku tidak tahu apakah
kau suka menonton TV atau tidak, hanya
engkau selalu ke sana dan menghabiskan
bany ak waktu setiap hari di depannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya
menikmati siaran yang ditampilkan,
hing ga waktu-waktu untukKu dilupakan.

Ke mbali Aku menanti dengan sabar saat
engkau menikmati makananmu tetapi
kembali engkau lupa menyebut namaKu dan
berterima kasih atas makanan yang telah
Kuberikan.< br>
Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu
lelah. Setelah mengucapkan selamat malam
kepada keluargamu, kau melompat ke
tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak
mengapa kerana mungkin engkau masih
belum menyadari bahwa Aku selalu hadir
untukmu.

Aku telah bersabar lebih lama dari yang
kau sadari. Aku bahkan ingin mengajarkan
bagai mana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku
menantikan sepatah
kata darimu, ungkapan isi
hatimu, namun tak kunjung tiba.

Baiklah ..... engkau bangun kembali dan
kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahwa hari
ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...

Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau
menyapaKu.
Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, Isya dan
Subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.

Tak ada sepatah kata, tak ada seucap
doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud
kepadaKU...

Apakah salahKu padamu ...? Rezeki yang
Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan,
Harta yang
Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan,
Kese lamatan
yang Kukurniakan, Kebahagiaan yang
Kuanugerahkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKu???

Percayalah, Aku sangat mengasihimu, dan
aku tetap
berharap suatu saat engkau akan
menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu....
Kembali
kepadaKu.. ...

Yang selalu bersamamu setiap saat...,
TUHANmu. ....

Allahu Akbar !!!


-Kahlil Gibran-
Share
0 Responses

Posting Komentar