Aku sudah memulainya. Dari hal yang tidak pernah aku rencanakan sebelum nya.
Mungkin waktu memberiku ruang yang sangat cukup untuk mendewasakan segala nya.
Seperti burung yang bertahan dalam ranting yang rapuh.
Seperti tanaman yang tidak memiliki bunga dan daun lagi.
Berjalan dalam bertahan.
Bertahan mencintaimu
Semua tentang waktu dan asa ku yang sudah ku tulis dalam dinding hatiku.
Memaksaku untuk terluka dan kecewa.
Karena mencintaimu bukan lagi menjadi nafsuku.
Aku tak peduli lagi.
Namun aku mencintaimu karena Tuhanku, maka aku bertahan. Dengan segala yg membuatku kecewa.
Tidak lagi kurasakan benci. Hanya untaian doa yang selalu ku ucapkan meski membuat kecewa lagi.
Kemandirian setelah menikah itu sudah menjadi prioritas utama ketika kita memutuskan akan menikah.
Orang tua yang kaya raya atau warisan yang melimpah itu bukan ekspetasi utama untuk pernikahan seorang pasangan.
Namun, kemandirian itu bukan suatu alasan yang bisa dijadikan alasan "belum mampu" untuk mengambil keputusan ketika kita akan menikah. Atau sekedar mimpi, target hidup atau hal lainnya.
Menikah itu adalah komitmen, kepada diri sendiri, Tuhan dan pasangan.
Karena Tuhan sudah menjajikan banyak hal bagi mereka yang akan menikah.
Kembali lagi dengan konsep kemandirian setelah menikah,
Saya pernah mendapat sebuah pesan, dan pesan itu masih sangat saya ingat baik-baik dan Insya Allah akan saya warisakan kepada anak-anak saya kelak mereka dewasa nanti.
Tentang perjalanan setelah menikah, tentang memilih pendamping hidup.
"jika ada nilai dari 1 sampai 10 untuk menjadi pasangan kamu kelak, maka pilihlah nilai 6 atau 7. dan capailah angka 10 tersebut bersama-sama dengan pasangan kamu"
Simpel, namun Subhanallah sekali makna nya. Perjalanan panjang akan dimulai, dan hidup yang sebenarnya berbekal niat untuk ibadah karena Allah akan siap di implementasikan dalam kehidupan setelahnya. Ya, setelah kata "sah" untuk hubungan itu. Dengan selalu mengingat janji-janji Allah. Bissmillah semua akan berjalan, bukan akan tapi pasti. Apapun itu jalannya.
Kemandirian akan menjadi pondasi kuat untuk menjadikan keutuhan prinsip rumah tangga. Tanpa campur tangan pihak ketiga, termasuk orang tua.
Bukan untuk menyombong, bukan untuk merasa sudah paling mampu. Namun dalam konteks ini, semua adalah pembelajaran. Dan harus diawali dengan belajar.
karena kemandirian setelah menikah itu adalah kemandirian bersama pasangan. Kemandirian antara pola berpikir kita dengan pasangan. Sudah searah kah? sudah sependapat kah? atau masih bercabang dan belum bisa disatukan?
Mungkin permasalahan yang akan terjadi adalah ketika prinsip pribadi yang kita punya, ternyata jauh bertolak belakang dengan prinsip pasangan kita. Mungkin kita menjadi orang yang berada dalam posisi seseorang yang punya pendapat tentang kemandirian yang mutlak. Mungkin juga kita ternyata menjadi sesorang yang belum ingin mandiri karena berbagai maksud, niat dan mungkin adat istiadat.
Menyikapi pada setiap pola fikir individu itu tidak mudah, namun memahami maksud atau setidak nya mencoba mengerti maksud pasangan itu adalah kunci utama ketika kita sudah mempunyai pasangan hidup.
Bukan memaksakan, bukan merasa memiliki pendapat paling benar.Yang pasti, selalu ada niat yang baik dalam setiap maksud yang diutarakan oleh pasangan kita.
Kemandirian setelah menikah itu bukan hanya hunian rumah, namun pola pikir dan sikap. Belajar untuk mandiri itu mungkin bisa dijadikan syarat utama ketika kita memutuskan untuk menikah. Karena ternyata kemandirian yang tulus, akan menjadikan berkah bagi setiap pasangan-pasangan Allah untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Haruskah ada tekanan? atau mungkin lebih bijak nya adalah semangat. Semangat untuk mandiri karena ingin mengatur keluarga dengan baik. Sang Maha Kaya, Sang Maha Bijaksana.. Allah akan berbicara ketika hal yang serba salah menghampiri kita.
" aku ingin mempunyai sebuah rumah yang nyaman, yang di dalam nya hanya ada aku, kamu, dan anak-anak kita nanti"
:) ya, itulah tulisan tulisan seorang gadis yang ditujukan untuk kekasihnya sewaktu mereka belum menikah. Mungkin itu adalah kamuflase dari maksud penting nya kemandirian setelah menikah.
Mandiri dalam pola berpikir, istilah jawa nya mungkin "njagakke" atau menggantungkan sesuatu kepada orang lain. itu bukan mandiri, kemandirian itu berdiri sendiri, tanpa campur tangan orang lain. 'Just you and me'.
Ketika sepasang manusia sudah memutuskan untu menikah, maka sudah seharusnya mereka memikirkan tentang kemandirian dalam mengatur rumah tangga nya. Tidak mudah mengatur jalan yang bercabang, begitu juga mengatur pola pikir 2 manusia yang berbeda, namun seperti minyak dan air, mereka tidak bisa dipersatukan, namun bisa hidup berdampingan.
Hidup setelah menikah bersama orang tua, tak akan lepas dari campur tangan orang tua. Tentang bagaimana mengurus istri atau suami, tentang bagaimana mengatur pola masak, tentang apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan. Tentang rasa takut mengecewakan, padahal tidak sesuai kata hati.
Ingin menghargai orang tua, namun hati lain berkata "ini bukan mauku".
Dan ketika itulah yang bisa disebut dengan orang tua yang belum percaya melepas anak nya, untuk menata kehidupan rumah tangga nya. Bukan salah mereka, karena mungkin pendapat mereka berkata tentang kemandirian terhadap diri sendiri yang masih di sangsi kan. Tapi semua haris di mulai mah, :) karena status yang sudah menjadikan ku istri atau suami orang.
Lalu bagaimana dengan keadaan ini? disitulah waktunya kemadirian pola berpikir digunakan. Tentang bagaimana kita bisa mengambil keputusan tanpa menyakiti siapapun. Berpikir tentang bagaimana, dan apa yang akan terjadi. Tentang berpikir yang harus di mulai dari banyak sudut dan sisi. Tapi tenang, semua berjalan seperti air yang mengalir. Pola berpikir dan kedewasaan itu akan tumbuh, tapi bukan dengan sendiri nya, melainkan bagaimana kita mengasah dan menggunakan nya.
Untuk yang akan menikah, selamat menjemput janji-janji Allah. Semoga kemandirian akan segera menghampiri dalam keadaan yang baik menurut Nya. :)
Dear sahabat,,
Cerita mu, keluh kesah mu, memberikan makna yang sangat indah untuk aku rangkaikan dalam kehidupan ku..
Satu cerita untuk mu,,
Tentang sebuah perjuangan,,
Yang panjang dan mungkin cukup melelahkan,,
Tentang harapan,,
Tentang kenyataan,,
Dan tentang ketidak singkronan mereka dalam memasuki cerita hidupku.
Aku tau mungkin aku terlalu munafik bagi mereka.
Yaa bagi mereka yang tidak punya Tuhan.
Dan bagi mereka yang punya Tuhan,, aku bagi atau mungkin lebih tepat nya aku ingatkan tentang kenyataan yang seharusnya dilakukan.
Ketika harapan dan kenyataan tidak berjalan dengan baik,
Ketika itu juga aku meyakinkan hatiku untuk tetap berkhusnudzon kepada Tuhan ku.
Merasa tak adil? Ya.. itu lah perasaan setan yang aku akui sempat bersekutu dengan hati ku.
Namun aku tetap berusaha bersyukur, dengan semua, kesehatan dan kebersamaan.
Aku tidak mau terjadi hal yang jauh lebih buruk dari sekarang.
Karena hakikatnya, ketika kita tidak pandai bersyukur maka disitulah perlahan lahan apa yang kita punya akan menghilang.
Dan belajarlah untuk pandai bersyukur agar semua yang kita miliki semakin berkah dan menjadikan kita lebih dekat kepada Nya..
Apalagi!?? Harus menuntut apa lagi? Berhenti menuntut dan jalani lah semua. Bagaimana dan bagamana. Jangan hanya kenapa dan kenapa. Karena lebih baik kita cari jawaban dari kata bagaimana daripada kita sibuk mencari kata tanya kenapa.
DePantai-pantai yang masuk ke nominasi wajib di kunjungi menurutku pantai yang ada di Wonosari kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Kalau ke Yogyakarta tapi tidak menjamah daerah Wonosari Gunung Kidul, itu artinya percuma :p.
Yaa,,, pariwisata di daerah Wonosari GK sekarang sangat maju, ada beberapa pantai baru yang sangat menarik hati waktu itu. Yaitu Indrayanti dan Ngobaran.. tapi yang paling nyantol menurutku sih Ngobaran...
Ngobaran pantai yang paling dekat untuk dijangkau jika kita datang dari arah kota Jogja. Pantai Ngobaran terletak disebelah pantai Ngrenehan.. kalau pantai Ngrenehan sih,, jaman aku kecil sudah sering kesana..
Pantai Ngrenenehan dan Ngobaran letaknya di daerah desa Kanigoro Kecamatan Saptasari GK. Waktu itu aku dan rombongan memutuskan pertama kali tempat yang dituju adalah pantai Ngrenehan dulu. Ternyata banyak yang berubah,, lebih bersih dan terawat. Adik adikku langsung deh semangat beli jaring ikan. Banyak yang didapat ternyata. Ikan ikan kecil, dan binatang binatang laut lainnya.
Selanjutnya cuss ke pantai Ngobaran. Pantai yang yang paling unik dan eksotis. Kenapa? Karena kita disana akan menjumpai bangunan semacam pura dan patung patung seperti dewa berwarna putih,, seperti di Bali.. siapa sangka dibalik bebatuan dan alam gunung yang gersang, ternyata Gunung Kidul benar benar punya berjuta juta pesona.
Sebelum sampai ke pantai Ngobaran, nanti kita akan melalui jalan yang medan nya cukup menegangkan.. bayangkan saja jalan yang hanya bisa dilalui 2 mobil, itupun harus hati hati sekali. Naik turun dan berbelok belok. Tapi ketika sampai kita di pantai Ngobaran, rasa menegangkan itu seolah terbayar sudah.
Waktu dijalan dari Ngrenehan menuju Ngobaran akan ada satu jalan naik,, ketika kita sudah berada di atas ujung jalan itu,, kita bisa melihat luas sekali laut kidul yang biru tenang seolah kita melihat bisa melihat ujung samudra hindia. Seandainya waktu di ujung jalan tanjakan itu boleh berhenti,, tapi kasihan nanti dengan pengendara lain :p
Cukup ramai waktu itu,, bahkan katanya Ngobaran termasuk ke dalam daftar yang wajib di jadikan tempat foto preewed. Nggak nyesel deh..,
Untuk menuju ke bibir pantai kita harus turun tebing, tapi jangan khawatir, disana sudah diberikan tangga untuk pengunjung yang ingin bermain main dengan ombak Ngobaran. Namun harus hati hati ya, karena menurut saya tangga buatan nya lumayan curam dan sempit. Batu batuan ayang ada dipinggir pantai benar benar membuat hidup suasana di Pantai ini.
Kalau datang ke Ngobaran sore hari,, kita bisa ketemu sama si landak laut. Landak laut biasanya dicari cari sama penduduk setempat untuk makan malam. Katanya sih kenyal kenyal gitu. Sayang nya belum ada yap
ng menjualnya. Tapi kalau mau pesan bisa langsung ke penduduknya...
Bagaimana? Tertarik dengan Ngobaran? Bisa diakses dari Kota Yogya, Wonosari dan pantai Parangtritis. Benar benar sudah maju Gunung Kidul sekarang.. buktikan saja sendiri...
2. cantik kan lokasi nya... mantap dan tidak mengecewakan
3. kalau ini di Ngrenehan...
4. yang pacaran banyak juga...
Not felt, the time passed so quickly.. bayi mungil yang lahir 14 maret 1 tahun yang lalu kini sudah hampir 1 tahun. Tinggal menghitung berapa hari lagi untuk menuju tgl 14 Maret 2014...
Rencana Tuhan itu memang tidak ada yang menyangka,, misteri dan penuh teka teki. Siapa sangka aku yang merasa masih belum pantas dipanggil "ibu" kini sudah punya jagoan kecil yang selalu menangis keras jika tibatiba mendengar suaraku, mencari ku, dan bisa memberikan kesempatan aku untuk berjihad menyusui nya.
Tidak pernah sebelum nya merasakan dibutuhkan dan selalu dicari,,
Terus tumbuh ya nak,, tumbuhlah jadi kebanggan ayah dan ibu.
Tumbuh jadi anak yang soleh,, cerdas,, dan sehat.
Ibu dan ayah sudah tidak sabar ingin segera mendengarkan celotehan celotehanmu, berlari lari mengejar kamu yang sehat dan aktif, melihat kreatifitas-kreatifitas kamu,, coretan coretan di dinding misalnya,, tempelan tempelan gambar-gambar kamu.
Dan kelak bisa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab untuk adik adik kamu,, keluarga kamu dan pekerjaan kamu kelak.. dan Tuhan mu.. insya ALlah...
Assalamualaikum bunda bunda pecinta mpasi homemade,, akhirnya jendral kecilku tertidur juga...
Hari ini rencana nya mau masak sup ikan tuna untuk dzi, sesampai di pasar mas mas nya yang biasa jual ikan ikan laut dan tawar belum keliatan badan bongsornya. Padahal sudah sengaja berangkat siangan ke pasar, oke.. sambil menunggu si emas emas jualan ikan,, cari bahan bahan lain saja dulu.. karena yang jualan ikan dipasar deket rumah hanya satu.
Berburu sayuran, berhubung kulkas isinya juga sudah habis. Brokoli, tomat, wortel, daun bawang.. eh daun bawang Alhamdulillah sudah ada. Dapat oleh oleh dari tawangmangu. Seledri, dan kawan kawanya.
Sudah siap dengan sayuran, kok si emas emas ganteng penjual ikan nya belum juga nongol... haduh apa iya masih di laut itu mas mas nya. Keburu siang... akhirnya beralihlah pandangan saya ke samping kios si mas mas penjual ikan laut, ke bapak bapak beruban yang lagi ngejar ngejar lele karena ada yang lepas.
"Pak, 1 kilo berapa sekarang?"
"18ribu mba,"
"Lhah naik ya? Perasaan dulu 14ribu"
"Jaman saya SD ya mba? Udah lama harga 18ribu itu.. "
"@#/^#€$¥ ya uda 1/2kg aja deh.. "
Lumayan 1/2kg dapat isi 6 ekor,, ga gede gede banget sih. Karena ai dzi suka sama makanan berkuah akhir nya saya bingung mau diapakan lele ini, dimangut aja kali ya... ye itu sih emak bapaknya.
Oke, karena tadi sudah terlanjur beli bahan bahan sop, nyoba deh disop.. dengan resiko bakal kena protes si boz besar (ibu saya).
Bahan bahan nya :
1. Brokoli iris sesuai tangkainya.
2. Tomat iris tebal.
3. Jahe
4. Garam.
5. Gula.
6. Daun jeruk nipis.
7. Si mister lele nya aku pakai 2 ekor saja. Belah sesuai selera,, jangan utuh ... hmmm
8. Air
9. Jeruk Nipis
10. Minyak goreng atau butter.
Cara memasak :
1. Sebelum menyiapkan semuanya, belah belah dulu si mister lele nya. Kalo aku jadi 3 bagian. Lalu lumuri dengan perasan jeruk nipis. Eh tapi si lele dicuci dulu ya,,,
2. Siapkan bumbu, bawang putih dan garam. Tumbuk halus.
3. Jahe di geprek.
4. Panaskan minyak goreng atau butter, tumis bumbu, jeruk nipis, dan jahe.
5. Masukkan air secukupnya.
6. Masukkan sayuran brokoli dan tomat.
7, masukkannsi mister lele, karena lele itu cepat matang jadi jangan ditinggal tinggal ya,
8. Jadi dehh siap untuk disantap...
Selama memasak si boz besar mulai protes... hihihi... beliau masih asing dengan lele yang dibuat sop. Tapi setelah dicicipi,, apa dia bilang???
"Enak yo.." ahaha.... selamat mencoba mommy mommy....